PASANGAN SUAMI ISTERI NI LUNAS AMANAH HUTANG dengan 7 ZIKIR INI.



.
.
Ada sepasang suami isteri dari Indonesia ni terbelenggu yang menggunung.
.

Si suami ini bekerja di seller motor, gajinya besar sebenarnya sangat cukup iaitu 2.5 juta/bulan rupiah.
.
Namun kerana gaya hidup suami isteri ini yang agak high class, membuat gajinya tidak mencukupi. Lalu si suami ini pun memohon pinjaman bank sebesar 50 juta.

Kemudian si suami ini beli pulak kereta untuk isterinya dengan down payment 20 juta, ditambah tiap bulan dia harus membayar hutang 3 juta.
.
Kereta itu untuk kegunaan si isteri memulakan perniagaan pakaian.
.
Pada mulanya bisnes pakaiannya maju, tapi kemudian jatuh disebabkan si isteri membenarkan belian secara hutang kepada customer2nya. Duit keluar masuk bisnesnya mula terganggu sampai dia tak cukup pusingan modal.
.
Jualan motor si suami tadi jugak tak begitu berhasil. Prestasi kerjanya turut jatuh merudum.
.
.
Hilanglah cahaya ketenangan dalam rumahtangga dan kehidupan mereka akibat menanggung bebanan hutang yang menggunung.
.
.
Saat berjumpa dengan seorang ustaz ni ada 7 zikir dia petuakan.
.
.
1.أَسْتَغْفِرُالله وَأَتُوْبُ إِلَيْه

  1. حَسْبِيَ اللَّهُ لا إِلَهَ إِلا هُوَعَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ.
  2. لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ
  3. لاَحَوْلَ وَلاَ قُـوَّةَ إِلاَّ بِالله
  4. اَللهُمَّ اكْفِنِي بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَأَغْنِني بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِـوَاكَ
  5. للَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ
  6. اللَّهُمَّ لاَ سَهْلَ إِلاَّ مَا جَعَلْتَهُ سَهْلاً وَأَنْتَ تَجْعَلُ الحَزْنَ إِذَا شِئْتَ سَهْلاً
    .
    .
    Diamalkan sebanyak banyaknya. Pagi dan Petang.
    Diamalkan sebanyak banyaknya selepas solat fardhu.
    .
    selain melazimi
    ⏩Solat Dhuha
    ⏩Solat Tahajjud

Hari berganti hari. Dan tepat 40 hari, keajaiban pun terjadi. bisnes si isteri mulai sedikit demi sedikit lancar kembali. Customer yang berhutang barang, mulai melunaskan hutang2 mereka kepadanya.
.
Si suami pun dapat bonus dari tempatnya bekerja kerana berjaya menjual 30 unit motor sekaligus kepada satu syarikat.
.
MashaAllah!
.
Akhirnya mereka dapat lunaskan hutang hutang dengan bank dan lain2. Bahkan si suami di naikkan pangkat menjadi manager lepas tu.

Alhamdulillah Ya Syakur..
.

TEKNIK JEMPUT REZEKI MELALUI SURAH AL-FATIHAH

TEKNIK JEMPUT REZEKI MELALUI SURAH AL-FATIHAH

KAEDAH 1 :
Masa membacanya di antara solat sunat subuh dan solat subuh.

Baca surah al-Fatihah sebanyak 41 kali di antara dua solat tersebut. Bismillahirrahmanirrahim adalah ayat pertama bagi surah Al-Fatihah
.

KAEDAH 2 :
Masa membacanya selepas selesai setiap solat 5 waktu. Baca sebanyak 7 kali
.

KAEDAH 3 :
Masa membacanya di tengah malam (semasa bangun untuk solat tahajjud). Bacalah sebanyak 41 kali
.

KAEDAH 4 :
Pilihlah mana-mana waktu yang sesuai.
Kemudian baca surah Al-Fatihah sebanyak 313 kali.

Bacalah selama 3, 5 atau 7 hari. Membaca Al-Quran sebaiknya mengadap kiblat dan ada wudu’.

  • Page mudahnya menjemput rezeki

PERNIKAHAN NABI DAUD YANG KE 100

PERNIKAHAN NABI DAUD YANG KE 100

Ada sebuah kisah yang sangat masyhur di kalangan kaum muslimin Indonesia maupun lainnya, sehubungan dengan kisah Nabi Daud ‘alaihissalam yang difirmankn oleh Allah Ta’ala berikut ini:

Dan adakah sampai kepadamu berita orang-orang yang berperkara ketika mereka memanjat pagar? Ketika mereka masuk (menemui) Daud lalu ia terkejut karena (kedatangan) mereka. Mereka berkata, “Janganlah kamu merasa takut, kami (adalah) dua orang yang berperkara yang seorang dari kami berbuat zalim kepada yang lain, maka berilah keputuran antara kami dengan adil dan janganlah kamu menyimpang dari kebenaran dan tunjukilah kami ke jalan yang lurus. Sesungguhnya saudaraku ini mempunyai 99 ekor kambing betina dan aku mempunyai seekor saja. Maka dia berkata: “Serahkanlah kambingmu itu kepadaku dan ia mengalahkan aku dalam perdebatan.” Daud berkata, “Sesungguhnya dia telah berbuat zalim kepada kambingnya. Dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu sebagian mereka berbuat zalim kepada sebagian lainnya, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang shalih dan amat sedikitlah mereka ini. Dan dawud mengetahui bahwa kami mengujinya, maka ia meminta ampun kepada Robbnya lalu tersungkur sujud dan bertaubat. Maka Kami ampuni baginya kesalahannya itu. Dan sesungguhnya dia mempunyai kedudukan dekat pada sisi Kami dan tempat kembali yang baik.” (QS. Shod: 21-25)

ALKISAH

Konon dikisahkan bahwa Nabi Daud ‘alaihissalam membagi hari-harinya menjadi tiga, satu hari untuk mengurusi urusan manusia, satu hari untuk beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan satu hari lagi untuk para istrinya yang berjumlah 99. Setiap kali beliau membaca Al-Kitab maka beliau mengetahui keutamaan Nabi Ibrahim, Ishaq, dan Ya’qub, maka beliau berkata, “Ya Allah, segala keutamaan telah dihabiskan oleh bapak-bapakku, maka berilah saya keutamaan seperti yang Engkau berikan keapda mereka.” Maka Allah mewahyukan kepadanya, “Bahwasanya bapak-bapakmu telah mendapatkan ujian, Nabi Ibrahim diuji dengan menyembelih anaknya, Nabi Ishaq diuji dengan buta kedua matanya sedangkan Ya’qub diuji dengan kesedihan karena kehilangan Yusuf, sedangkan engkau belum diuji seperti mereka.” Maka Nabi Daud berkata, “Ya Allah, ujilah saya seperti mereka dan berilah aku keutamaan seperti keutamaan mereka.” Lalu Allah mewahyukan bahwa engkau akan diuji maka bersiap-siaplah.”

Selepas kejadian tersebut, datanglah setan kepadanya dalam bentuk burung merpati yang terbuat dari emas lalu hinggap di kaki Nabi Daud saat beliau sedang shalat, maka beliau menjulurkan tangan untuk meraihnya, burung tersebut menjauh, Nabi Daud pun membuntutinya. Tiba-tiba beliau melihat seorang wanita sangat cantik jelita sedang mandi di loteng rumahnya, wanita itu pun melihatnya, maka dia menjulurkan rambutnya ke seluruh badannya, hal itu membuat Daud tertarik padanya. Nabi Daud pun menanyakannya, ternyata dia sudah mempunyai suami yang sedang di medan pertempuran. Nabi Daud pun mengutus panglima perang agar mengirim Uria (suami wanita tersebut) untuk mengikuti perang lainnya yang lebih dahsyat sehingga akhirnya dia terbunuh. Lalu Nabi Daud menikahinya. Barusan Nabi Daud menemui istri barunya tersebut, Allah mengutus dua malaikat dengan berbentuk manusia, keduanya minta izin untuk bisa bertemu dengan Nabi Daud. Namun saat itu adalah hari ibadah beliau sehingga keduanya dihalangi oleh penjaga, maka keduanya pun melompat pagar, ternyata saat itu Nabi Daud sedang shalat. Keduanya lalu duduk di hadapannya. Nabi Daud pun terkejut, maka keduanya berkata, “Janganlah kamu merasa takut, kami (adalah) dua orang yang bersengketa salah satu dari kami menzalimi lainnya, maka hukumilah kami secara adil.” Nabi Daud berkata, “Kalau begitu ceritakanlah urusan kalian berdua.” Salah satunya berkata, “Saudaraku ini mempunyai 99 kambing betina, sedangkan saya hanya memiliki satu ekor kambing, namun dia ingin merebut kambingku agar kambingnya genap seratus.” Nabi Daud pun bertanya pada satunya, lalu dia berkata, “Ya, saya mempunya 99 kambing dan dia hanya punya satu, namun saya ingin merebutnya agar kambingku genap seratus.” Nabi Daud bertanya, “Apakah saudaramu itu rela menyerahkannya?” Dia menjawab, “Tidak, dia tidak rela.” Maka Daud berkata, “Kalau begitu, kami tidak akan membiarkanmu melakukannya, jika engkau terus merebutnya maka kami akan menghukummu.”

Tiba-tiba salah satu dari keduanya berkata, “Wahai Daud, engkau lebih layak untuk dihukum, engkau mempunyai 99 istri, sedangkan Uria hanya memiliki satu istri, engkau kirim dia untuk berperang agar dia terbunuh lalu kamu bisa menikah dengan istrinya.”

Saat itu Nabi Daud baru sadar bahwa dia telah berbuat salah, segeralah dia tersungkur sujud sambil menangis. Dia menangis selama empat puluh hari tidak pernah bangkit kecuali untuk kebutuhan mendesak, sehingga tanah yang terkena tetesan air matanya sampai tumbuh rumput. Maka Allah mewahyukan kepadanya, “Wahai Daud, baerdirilah, Aku telah mengampuni dosamu.” Maka Nabi Daud berkata, “Ya Allah, saya mengetahui bahwa Engkau telah mengampuniku, namun jika nanti pada hari kiamat, Uria datang menenteng kepalanya yang berlumuran darah, lalu dia berkata, “Ya Allah, tanyalah Daud, kenapa dia membunuhku?” maka Allah berfirman, “Jika demikian, maka Aku akan memanggil Uria, dan akan Aku pinta keikhlasannya untukmu, yang dengannya akan Aku balas dengan surga, niscaya dia akan merelakannya untukmu.” Daud berkata, “Sekarang saya benar-benar tahu bahwa Engkau telah mengampuniku.”

TAKHRIJ HADIS

Kisah ini sangat masyhur di kitab-kitab tafsir saat menafsirkan firman Allah di atas, juga masyhur di kitab kisah para nabi. Di antaranya disebutkan oleh Al-Hakim dan At-Tirmidzi dalam Nawadirul Ushul dan Ibnu Abi Hatim sebagaimana disebutkan oleh Imam al-Qurthubi dalam tafsir beliau dan As-Suyuthi dalam Ad-Dur al-Mantsur, semuanya dari jalan Yazid ar-Ruqasyi dari Anas bin Malik secara marfu’.

DERAJAT KISAH

Kisah ini bathil.

SISI KELEMAHAN

Kebatilan kisah ini bisa dilihat dari dua sisi:

Sisi Sanad:
Semua sanad kisah ini bersumber pada Yazid bin Aban Ar-Ruqasyi, sedangkan dia adalah orang yang sangat lemah bahkan ditinggalkan hadisnya.

Al-Hafidz Ibnu Hajar berakta, “Diakatakan oleh An-Nasai, Hakim, dan Ahmad, ‘Matruk (ditinggalkan hadisnya).’”

Sedangkan sudah maklum bagi yang mengetahui dunia ilmu hadis bahwa Imam Nasai kalau berkata tentang seseorang “Matruk” maka berarti para ulama sepakat untuk meninggalkan hadisnya.

Imam Ahmad juga berkata, “Yazid orang yang hadisnya munkar.”

Bahkan karena kerasnya pengingkaran sebagian para ulama terhadapnya, sampai-sampai Imam Syu’bah berkata, “Seandainya saya berzina lebih baik dari pada saya meriwayatkan hadis dari Yazid Ar-Ruqasyi.”

(At-Tahdzib Ibnu Hajar no. 498, Mizanul I’tidal, 4:418, At-Tarikul Kabir, Al-Bukhari, 8:320 dan lainnya)

Sisi Matan:
Adapun kalau ditinjau dari sisi matan, maka kisah ini amat banyak sekali kebathilannya, cukuplah kita sebutkan beberapa di antaranya:

1. Dikatakan: Nabi Daud meninggalkan shalatnya untuk mengejar seekor burung.

Orang yang sedikit saja mempunyai rasa malu kepada Allah, tidak mungkin meninggalkan shalatnya hanya untuk mengejar seekor burung, sebagus apapun burung tersebut. Hal ini hanya akan dilakukan oleh orang-orang fasiq ahli maksiat, lalu bagaimana dikatakan bahwa ini dilakukan oleh seorang nabi yang diberi wahyu oleh Allah?

2. Dikisahkan bawha karena Nabi Daud kepincut dengan istri salah seorang pasukannya, dan beliau berusaha agar suami wanita tersebut terbunuh.

Demi Allah dan sekali lagi demi Allah, bahwa ini hanya dilakukan oleh orang-orang licik, yang hanya mementingkan nafsu pribadinya yang penuh angkara murka tanpa memperhatikan perasaan dan hak orang lain serta tidak perduli dengan perbuatan zalim pada selainnya.

Apakah perbuatan keji ini akan dilakukan oleh seorang nabi!? Tidak dan demi Allah tidak.

Imam Ibnu Hazm dengan sangat tegas membongkar kepalsuan kisah ini dalam kitab beliau Al-Fishol, 4:41, di antara yang beliau katakan adalah, “Demi Allah, semua orang pasti tidak ingin mencintai istri tetangganya dan berencana membunuh suaminya agar bisa menikahi istrinya tersebut dan meninggalkan shalat karena melihat burung. Semua ini adalah perbuatan orang-orang bodoh lagi ngawur, serta perbuatan orang fasik, bukan orang yang baik lagi bertakwa. Lantas bagaimana dengan seorang Rasul yang mendapatkan wahyu kitab?! Allah membersihkan beliau untuk terlintas dalam benaknya hasrat keji ini, apalagi sampai melakukannya!!”

KOMENTAR ULAMA TERHADA KISAH NABI DAUD INI

Oleh karena itu, para ulama sepakat atas kelemahan dan kebatilan kisah ini, Imam Ibnu Hazm dalam Al-Fishol berkata, “Ini adalah sebuah khurofat yang ditelorkan oleh orang-orang Yahudi.”

Imam Ibnuul Arabi Al-Maliki berkata, “Adapun ucapan mereka bahwa tatkala wanita ini membuat tertarik Nabi Daud maka beliau memerintahkan suaminya berperang sehingga terbunuh di jalan Allah, maka ini dipastikan kebathilannya, karena Nabi Daud tidak mungkin menumpahkan darahnya hanya untuk kesenangan dirinya saja.” Sebagaimana dinukil oleh Al-Qurthubi dalam tafsir beliau 15:176.

Al-Khazin dalam Tafsir Lubabut Ta’wil 6:49 berkata, “Bab penyucian Nabi Daud dari kisah tidak layak yang disandarkan kepadanya.” Ketahuilah bahwa seseorang yang dikhususkan oleh Allah untuk menjadi Nabi-Nya dan dimuliakan untuk menjadi seorang Rasul dan diberi amanat untuk mengemban wahyu, sama sekali tidak pantas untuk disandarkan kepadanya. Sebuah kisah yang seandainya disandarkan kepada orang biasa pun, maka dia akan mengingkari hal itu, lalu bagaimana dengan seorang nabi!?”

Al-Hafidz Ibnu Katsir, “Para ulama tafsir menyebutkan sebuah kisah yang kebanyakan terambil dari israiliyyat dan tidak shahih dari Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam yang wajib untuk diikuti, namun hanya diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim, sanadnya tidak shahih karena dari jalan Yazid Ar-Ruqasyi dari Anas. Dan Yazid ini meskipun seorang yang shaleh namun hadisnya lemah menurut para ulama.” (Tafsir Ibnu Katsir, 4:31)

Syaikh Al-Albani berkata, “Kisah terfitnahnya Nabi Daud terhadap istri salah seorang pasukannya yang bernama Uria adalah sebuah kisah yang sangat masyhur yang dihembuskan ke dalam kitab kisah-kisah para nabi dan beberapa kitab tafsir, namun tidak ragu sedikitpun bagi seorang muslim yang akalnya masih sehat akan kebathilannya, karena kisah tersebut mengandung sesuatu yang tidak layak bagi seorang nabi, seperti berusaha agar suaminya terbunuh agar nantinya dia bisa menikahi istrinya. Kisah ini secara ringkas telah diriwayatkan dari Rasulullah, maka wajib untuk disebutkan serta dijelaskan kebathilannya.”

Lalu Syaikh Al-Albani menyebutkannya setelah itu beliau berkata, “Yang nampak bahwa kisah ini termasuk israiliyyat yang dinukil oleh ahli kitab yang mereka tidak meyakini kemakshuman (terjaga dari kesalahan) para nabi, lalu Yazid ar-Ruqosyi salah sehingga dia memarfu’kannya kepada Rasulullah.” (Adh-Dho’ifah, 313-314)

TAFSIR YANG SHAHIH

Syaikh Abdurrahman As-Sadi berkata, “Tatkala Allah menyebutkan bahwa Dia menganugerahkan kepada Daud kemampuan menghukumi persengketaan manusia, maka Allah menyebutkan berita dua orang bersengketa untuk dijadikan sebagai ujian bagi beliau sekaligus sebagai peringatan atas kesalahan yang beliau lakukan, sehingga akhirnya beliau bertaubat dan Allah pun mengampuni dosanya, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman kepada Nabi Muhammad, “(Dan adakah sampai kepadamu berita orang-orang yang berperkara, tatkala mereka melompat) kepada Nabi Daud (Mihrab) yaitu tempat ibadah beliau tanpa izin, mereka pun tidak masuk lewat pintu. Oleh karena itu, karena mereka masuk dengan cara mereka seperti itu Nabi Daud pun kaget dan takut. Maka keduanya berkata, ‘Kami ini (dua orang yang bersengketa) maka janganlah engkau takut (salah satu dari kami menzalimi lainnya, maka hukumilah antara kami dengan cara yang benar) maksudnya dalah secara adil, dan jangan engkau memihak salah satu.’”

Maksudnya: Bahwa Nabi Daud ‘alaihissalam mengetahui bahwa tujuan keduanya adalah hanya ingin mencari kebenaran, dan keduanya akan mengisahkan perkara keduanya dengan benar. Oleh karena itu, beliau tidak merasa risih dengan nasihat mereka.

Salah satunya berkata, “(Saudaraku ini) dia menyebutkan kata persaudaran seagama atau nasab atau sebagai teman, karena biasanya kalau demikian tidak menzalimi pada lainnya (dia mempunyai 99 kambing betina) maksudnya istri, dan yang sudah punya istri sejumlah ini maka ini adalah sebuah kebaikan yang sangat banyak seharusnya dia merasa cukup dengan yang diberikan oleh Allah padanya. (sedangkan saya hanya memiliki satu kambing) namun dia menginginkan kambingku seraya berkata, ‘Biarkan dia untukku.’ Dan dia mengalahkanku dalam berbicara sehingga dia hampir merebutnya.”

Maka Nabi Daud ‘alaihissalam berkata, (Sungguh dia telah berbuat zalim kepadamu dengan meminta kambingmu untuk digabungkan dengan kambingnya) dan ini adalah kebiasaan orang yang berserikat (kecuali orang-orang yang beriman dan beramal shaleh) karena mereka memiliki keimanan yang amal shaleh yang bisa menghalangi mereka dari berbuat zalim (namun mereka sangat sedikit sekali.” Maka Daud mengetahui) tatkala menghukumi antara keduanya (bahwa kami mengujinya, maka ia meminta ampun kepada Robbnya lalu tersungkur sujud dan bertaubat. Maka Kami ampuni baginya kesalahan itu.) yang telah dia lakukan dan Allah memberikan kepadanya banyak kemuliaan (Dan sesungguhnya dia mempunyai kedudukan dekat pada sisi Kami dan tempat kembali yang baik).

Dosa yang dilakukan oleh nabi Daud tidak disebutkan oleh Allah karena tidak ada perlunya Oleh karena itu terlalu memaksakan diri kalau menyebutnya, yang penting faidahnya adalah apa yang dikisahkan oleh Allah bahwa Dia bersikap lembuat pada Nabi Daud, menerima taubatnya yang dengan itu maka beliau bertambah tinggi derajatnya dan setelah taubat bertambah lebih baik dariapda sebelumnya.” (Tafsir Karimurohman, Syaikh as-Sa’, di atas ayat ini dengan sedikit perubahan)

Kejinya Bangsa Yahudi

Itulah keyakinan kaum muslimin yang sangat menjaga kehormatan para nabi. Hal yang sangat kontradiktif dengan perilaku bangsa Yahudi juga Nasrani yang menghina bahkan sampai membunuh para nabi. Dalam kasus ini mereka menuduh nabi Daud berzina dengan wanita tersebut –semoga Allah melaknat dan menghinakan mereka- dan ini sangat jelas tergambar dalam kitab yang mereka anggap suci. Inilah sebagian petikannya:

“Sesudah itu Daud menyuruh orang mengambil dia (Batsyeba). Perempuan itu datang kepadanya, lalu Daud tidur dengannya (berhubungan seksual)…” (Kitab -2 Samuel 11:4)

“Daud dengan jahat menyebabkan kematian Uria, suami Batsyeba..” (Kitab -2 Samuel 11:6-25)

“…betapa raja orang Israel (Daud), yang menelanjangi dirinya pada hari ini di depan budak-budak perempuan para hambanya, merasa dirinya terhormat pada hari ini, seperti orang hina dengan tidak malu-malu menelanjangi dirinya.” (Kitab -2 Samuel 6:20)

Ihatlah masalah kerusakan kitab ‘suci’ ahli kitab ini dalam The Choice oleh Ahmad Deedat Hal.287-321.

Kita berlindung kepada Allah dari kekotoran jiwa dan matinya hati. Wallahu musta’an.

Sumber: Majalah Al Furqon, Edisi 12 Tahun ke-7  1429 / 2008

Artikel www.KisahMuslim.com

Asma ul husna Fadhilat

ASMA-UL-HUSNA : FADHILAT SERTA KHASIATNYA

Allah s.w.t. telah berfirman yang bermaksud:

“ALLAH mempunyai Asmaa-Ul-Husna (nama-nama yang agung yang sesuai dengan sifat-sifat ALLAH S.W.T.), maka bermohonlah kepadaNya dengan menyebut asmaa-ul-husna itu.” – (Surah Al-A’raf:180)

“Katakanlah: “Serulah ALLAH atau serulah AR-RAHMAN. Dengan nama yang mana saja kamu seru. Dia mempunyai al asmaul husna (nama-nama yang terbaik)

“Dialah ALLAH, tiada Tuhan melainkan Dia, Dia mempunyai al-asmaul-husna (nama-nama yang baik)”- (Surah Thaha:8)

Dari Abu Hurairah r.a. ia berkata Nabi Muhammad s.a.w. pernah bersabda:

“Sesungguhnya Allah s.w.t mempunyai 99 nama, iaitu seratus kurang satu, barangsiapa menghitungnya (menghafal seluruhnya) masuklah ia kedalam syurga” – Riwayat Bukhari

******************

Adapun ASMA-UL-HUSNA adalah merupakan nama-nama Allah s.w.t. yang terkandung didalam Al-Quran dimana pada tiap-tiap nama tersebut mengandungi khasiatnya masing-masing seperti kita akan ketahui dibawah ini:

*******************

ALLAHU Ertinya Yang mengeluarkan sekelian makhluk dari tiada menjadi ada.

KHASIATNYA: Barangsiapa yang menbacanya 5000 kali tiap-tiap hari, Insyaallah akan dimurahkan rezekinya, dan jika dibaca 66 kali sampai 66 hari setelah sembahyang fardhu, maka akan menjadi sebutan orang besar dan mendapat kebaikan yang banyak.

AR RAHMAANU Ertinya Kasihsayang kepada hambaNya didunia.

KHASIATNYA: Barangsiapa yang mebacanya tiap-tiap selesai sembahyang fardu sebanyak 100 kali, Insyaallah ia akan terjaga dari sifat lupa dan lalai.

AR RAHIIMU Ertinya Yang Kasihsayang kepada orang-orang mukmin pada hari Akhir

KHASIATNYA: Barangsiapa yang membacanya tiap-tiap hari sebanyak 100 kali, Insyaallah hatinya akan selalu mempunyai sifat kasih sayang akan sesama makhluk Allah s.w.t.

AL MALIKU Ertinya Yang Mempunyai Kerajaan

KHASIATNYA: Barangsiapa yang membacanya tiap-tiap hari sebanyak 121 kali kemudian daripada fajar atau tergelincirnya, Insyaallah akan dikayakan dengan sebab atau dengan pintu yang dibukakan Allah s.w.t. baginya.

AL QUDDUUSU Ertinya Yang Maha Suci

KHASIATNYA: Barangsiapa yang berzikir dengan khalimat ini pada tiap-tiap hari ketika tergelincir matahari sebanyak 100 kali, Insyaallah akan menjadi bersih hatinya, dan barangsiapa yang berzikir 1000 kali, Insyaallah akan diselamatkan daripada bala.

AS SALAAMU Ertinya Sejahtera daripada kekurangan

KHASIATNYA: Apabila dibacakan kepada orang yang sakit kepala sebanyak 121 kali atau 136 kali dengan suara yang sekiranya dapat didengar oleh orang yang sakit dan dengan mengangkat kedua belah tangan, Insyaallah akan disembuhkan dengan khalimatNya selama tidak datang ajalnya atau dikurangkan daripada sakitmya.

AL MU’MINU Ertinya Yang Mengimamkan hambaNya

KHASIATNYA: Apabila dibacakan akan khalimat ini sebanyak 136 kali oleh orang yang merasa ketakutan akan sesuatu, maka ia akan merasa aman dari apa yang ditakutkannya, dan apabila dibaca oleh orang yang beriman, maka ia akan bertambah imannya.

AL MUHAIMINU Ertinya Yang Sangat Menyintai dan Memelihara.

KHASIATNYA: Barangsiapa yang membacanya 100 kali setelah sembahyang sunat dua rakaat (terutama diwaktu tengah malam), Insyaallah akan dibersihkan zahir dan batinnya dan tetap bercahaya hatinya, dan barang siapa yang membacanya sebanyak 145 kali setelah sembahyang Isyak, Insyaallah akan kuat khafazhnya.

AL’AZIIZ Ertinya Yang Menyalahkan.

KHASIATNYA: Barangsiapa yang berzikir sebanyak 40 kali tiap-tiap hari selama 40 hari dan yang lebih baik dibaca setelah sembahyang Subuh, Insyaallah akan dikayakan dan dimuliakan oleh Allah s.w.t. dan tidak dihajatkan dia kepada seseorang dari makhlukNya.

AL- JABBAARU Ertinya Yang Sangat Gagah.

KHASIATNYA: Barangsiapa yang berzikir tiap-tiap hari sebanyak 206 kali atau 226 kali pada pagi dan petang, Insyaallah tidak akan boleh orang yang zalim dan Allah s.w.t. akan membalas bagi orang zalim itu siksa baginya.

AL MUTAKABBIRU Ertinya Yang Maha Besar.

KHASIATNYA: Barangsiapa yang berzikir tiap-tiap hari sebanyak 662 kali, Insyaallah orang yang takabur itu akan tunduk kepadanya.

AL KHAALIQU Ertinya Yang Menciptakan MakhlukNya.

KHASIATNYA: Barangsiapa yang berzikir waktu tengah malam sebanyak 731 kali, Insyaallah akan diterangkan hatinya dan dirinya, dan barangsiapa yang kehilangan hartanya atau lama ditunggalkan orang yang dikasihinya, maka bacalah sebanyak 5000 kali, Insyaallah ia akan datang dengan perintah Allah s.w.t..

AL BAARI-U Ertinya Yang Menerbitkan Makhluk.

KHASIATNYA: Barangsiapa yang berzikir pada siang hari sebanyak 100 kali, Insyaallah ia akan selemat dari kebinasaan dan tidak akan merasa takut ia didalam kubur, dan barangsiapa yang apabila dibacanya pada malam hari selama 7 malam berturut-turut dan pada tiap-tiap malam dibaca 100 kali, Insyaallah akan disembuhkan segala penyakit dalam tangannya.

AL MUSHAWWIRU Ertinya Yang Merupakan Makhluk.

KHASIATNYA: Barangsiapa yang berzikir sebanyak 336 kali atau lebih, maka Insyaallah akan menjadi baik segala perbuatannya atau apa yang dikerjakannya.

AL GHAFFAARU Ertinya Sangat Mengampuni.

KHASIATNYA: Barangsiapa yang berzikir 100 kali sambil mengiringi sembahyang Jumaat, Insyaallah zahir baginya akan mendapat keampunan.

AL QAHHAARU Ertinya Yang Sangat Keras.

KHASIATNYA: Apabila dibaca tiap-tiap hari dan malam sebanyak 306 kali atau lebih, Insyaallah keluar dari hatinya cinta dunia dan kebesaran barang lain daripada Allah s.w.t.dan zahir baginya pertolongan Allah s.w.t. atas musuhnya, dan barangsiapa yang adanya hajat lalu berzikir 100 kali kemudian mengangkat kedua tangannya dan membuka akan kepalanya, Insyaallah ditunaikan hajatnya.

AL WAHHAABU Ertinya Yang Sangat Memberi.

KHASIATNYA: Barangsiapa yang kekal mewiridkannya tiap-tiap hari atau tiap-tiap selesai sembahyang fardhu yang lima waktu sebanyak 300 kali atau lebih, Insyaallah akan dikabul dan hebat baginya kekayaan dan kebesarannya, dan barangsiapa mengekalkan membacanya pada akhir sujud sembahyang dhuha sebanyak 40 kali, Insyaallah dimudahkan baginya kekayaan yang mudah dan hebat.

AR RAZZAQU Ertinya Yang Sangat Memberi Rezeki.

KHASIATNYA: Barangsiapa yang mengekalkan membaca tiap-tiap hari 308 kali, Insyaallah ditunaikan hajatnya kepada raja dan pemerintah dan jika mengkehendaki akan dimarahinya itu, maka berhentilah berbetulan orang yang dituntut, dan apabila berzikir 17 kali, Insyaallah ditunaikan hajatnya dan barangsiapa yang berzikir sebanyak 20 hari berturut-turut dan tiap-tiap hari 20 kali pada pagi sebelum makan dan minum, Insyaallah akan diberikan padanya faham yang dalam dan sempurna.

AL FATTAHU Ertinya Yang Membuka Khazanah Rahmat.

KHASIATNYA: Apabila dibaca tiap-tiap selesai sembahyang Subuh sebanyak 71 kali dengan tangannya dihantarkan keatas dada, Insyaallah hatinya akan bersih dan bercahaya, dimudahkan segala pekerjaan dan keluar cinta dunia dari hatinya.

AL’ALIIMU Ertinya Mengetahui.

KHASIATNYA: Barangsiapa yang berzikir tiap-tiap setelah selesai sembahyang lima waktu sebanyak 100 kali, Insyaallah akan mendapatkan ilmu ma’rifat dan kasyaf serta iman yang sempurna.

AL QAABIDHU Ertinya Yang Menggenggam, Menyempitkan Rezeki dan Menguranginya bagi seseorang yang disempitkan.

KHASIATNYA: Apabila dibaca setiap hari sebanyak 100 kali, Insyaallah akan terhindar dari pengancamnya.

AL BAASITHU Ertinya Maha Melapangkan.

KHASIATNYA: Apabila dibaca selesai sembahyang dhuha 10 kali, Insyaallah akan diluaskan rezeki dan ilmunya.

AL KHAAFIDHU Ertinya Yang Menurunkan.

KHASIATNYA: Apabila diamalkan setiap hari dalam keadaan khusyuk dan bersih (berwuduk) sebanyak 500 kali pasti dijatuhkan martabat musuh atau lawan penentangnya serta dikabulkan hajatnya.

AR RAAFI’U Ertinya Maha Mengangkat.

KHASIATNYA: Apabila dibaca setiap hari terutama pada malam hari sebanyak 70 kali, pasti hartanya akan dijaga dari pencuri, perompak, penipuan dan sebagainya.

AL MU’IZZU Ertinya Maha Menang dan memberi kepada yang dikehendakiNya.

KHASIATNYA: Untuk menumbuhkan kewibawaan orang banyak apabila dibaca setiap hari sebanyak 140 kali.

AL MUDZILLU Ertinya Yang Merendahkan atau Menghinakan.

KHASIATNYA: Apabila dibaca sebanyak 75 kali kemudian sembahyang dan didalam sujud sebutkan namanya yang ditakuti itu, Insyaallah akan aman mereka daripadanya dan apabila dibaca 1000 kali pada tiap-tiap hari selama 7 hari, Insyaallah akan ditolakkan musuh daripadanya.

AS SAMII’U Ertinya Maha Mendengar.

KHASIATNYA: Apabila dibaca 500 kali , setelah selesai sembahyang dhuha pada hari Khamis, maka doanya akan ditunaikan oleh Allah s.w.t. dan akan disembuhkan pendengarannya daripada penyakit tuli atau pendengarannya akan menjadi baik.

AL BASHIIRU Ertinya Maha Melihat.

KHASIATNYA: Apabila dibaca sebelum sembahyang Jumaat dimulai sebanyak 100 kali pasti fikirannya akan bertambah cerdas dan hatinya akan terbuka.

AL HAKAMU Ertinya Yang Menetapkan Hukum-hukum MakhlukNya.

KHASIATNYA: Apabila dibaca setiap malam sunyi serta suci dari hadas dan najis sebanyak 68 kali, Insyaallah akan dijadikan hatinya tempat rahsia dan hikmah ilmu agama.

AL’ADLU Ertinya Yang Maha Adil.

KHASIATNYA: Apabila dibaca setelah selesai sembahyang lima waktu 104 kali pasti ia akan menjadi pemutus hukum yang adil dan akan merasa tertarik hati orang lain kepadanya.

AL LATHIIFU Ertinya Yang Maha Halus.

KHASIATNYA: Apabila dibaca sebanyak 129 kali atau 130 kali, Insyaallah usahanya atau perniagaannya akan maju dan akan merasa kejayaan dalam pekerjaannya.

AL KHABIIRU Ertinya Yang Maha Mengetahui atau Waspada.

KHASIATNYA: Apabila dibaca selama 7 hari dan tiap-tiap hari sebanyak 812 kali, Insyaallah akan datang kepadanya rahmat dengan segala khabar yang dikehendaki.

AL HALIIMU Ertinya Maha Penyayang dan Penyabar.

KHASIATNYA: Apabila dibaca sesudah sembahyang 5 waktu sebanyak 88 kali pasti ia akan dipelihara dari pangkatnya, jabatan atau kedudukannya.

AL’AZHIIMU Ertinya Maha Agung.

KHASIATNYA: Apabila dibaca setiap hari sebanyak 12 kali maka Insyaallah penyakit akan segera sembuh dan akan terhindar dari kejahatan.

AL GHAFUURU Ertinya Maha Pengampun.

KHASIATNYA: Barangsiapa menuliskan atas orang yang sakit demam bacalah sebanyak 3 kali, Insyaallah akan segera sembuhlah ia.

ASY SYAKUURU Ertinya Yang Sangat Syukur.

KHASIATNYA: Apabila menuliskan sebanyak 40 kali oleh orang yang sesak nafas atau penat badan atau dhaif mata dan dihapuskannya dengan iri dan sapukan iri itu kepada badannya atau matanya dan diminumkan, Insyaallah akan mendapat berkat.

AL’ALIYYU Ertinya Yang Maha Tinggi Martabatnya.

KHASIATNYA: Apabila ditulis pada kertas dan direndamkan pada segelas air (tulisannya sebanyak 110 kali) kemudian airnya diminumkan kepada anak kecil, Insyaallah dia akan menjadi anak yang cerdas dan pandai.

AL KABIIRU Ertinya Yang Maha Besar.

KHASIATNYA: Apabila dibaca dalam masa 7 hari sesudah melakukan sembahyang hajat sebanyak 1000 kali setiap malam, Insyaallah akan dikembalikan lagi jabatannya, pekerjaannya selama bukan dipecat kerana kecurangan atau kerana makan hasil rasuah dan lain-lain.

AL HAFIIZHU Ertinya Yang Maha Memelihara.

KHASIATNYA: Untuk menjaga keselamatan diri dari binatang buas atau dari hantu malam, dibaca sebanyak 99 kali pasti akan diselamatkan dan terhindar daripada segala gangguan tersebut diatas.

AL MUQI ITU Ertinya Yang menjadikan makanan.

KHASIATNYA: Untuk melepaskan rasa haus dan lapar dibaca selama terkena penderitaan itu (bacalah sebanyak-banyaknya) Insyaallah akan sembuh.

AL HASIIBU Ertinya Yang Menghisab atau Menghitung.

KHASIATNYA: Untuk menguatkan jabatan atau pekerjaan yang dipegangnya apabila dibaca setiap selesai sembahyang Subuh atau sebelum terbit matahari dan petang (sesudah sembahyang Maghrib), Insyaallah akan dijaga kedudukannya/jabatannya atau pekerjaannya. Bacalah sebanyak 777 kali.

AL JALIILU Ertinya Yang Maha Agung dan Mulia.

KHASIATNYA: Apabila dibaca setiap pagi (jam 2.30 pagi) sebanyak 73 kali pasti usahanya, pekerjaannya atau kedudukannya akan meningkat dengan sangat menghairankan.

AL KARIIMU Ertinya Mulia atau Yang Maha Pemurah.

KHASIATNYA: Barangsiapa yang mewiridkan pada tiap-tiap kali hendak tidur sebanyak 270 kali atau lebih, maka Insyaallah akan mendapat kemurahan dan kemuliaan dunia akirat.

AR RAQIIBU Ertinya Yang Maha Mengamati/Mengintai

KHASIATNYA: Apabila dibaca sebanyak 50 kali pada setiap hari, Insyaallah segala harta dan barangnya akan aman dari kecurian dan lain-lain.

AL MAJIIBU Ertinya Yang Memperkenankan.

KHASIATNYA: Apabila dibaca setelah selesai sembahyang Subuh setiap hari sebanyak 55 kali, Insyaallah semua hajatnya dikabulkan oleh Allah s.w.t.

AL WAASI’U Ertinya Maha Luas KepunyaanNya.

KHASIATNYA: Apabila dibaca setiap pagi (waktu pagi, petang atau malam) sebanyak 128 kali pasti dilepaskan kesulitannya dan dipelihara dari orang yang hasad.

AL HAKIIMU Ertinya Yang Maha Bijaksana

KHASIATNYA: Apabila dibaca setiap pagi (waktu pagi, petang atau malam) sebanyak 300kali, insyaallah akan menjadi cerdas akal fikirannya sehingga dengan mudah akan menerima ilmu-ilmu apapun.

AL WADUUDU Ertinya Maha Mencintai orang-orang yang beriman

KHASIATNYA: Apabila dibaca setiap malam sebanyak 11,000 kali pasti akan dikabulkan segala hajatnya dan akan dicintai orang dan mententeramkan keluarga dalam rumahtangga.

AL MAJIIDU Ertinya Yang Maha Mulia dan Maha Luhur.

KHASIATNYA: Apabila dibaca sebanyak 99 kali, Insyaallah semuanya akan terasa aman dan tenteram semua anggota keluarganya.

AL BAA’ITSU Ertinya Maha membangkitkan makhlukNya dihari kemudian.

KHASIATNYA: Apabila dibaca sebanyak 100 kali dengan tangan diletakkan didada, pasti Allah s.w.t.. akan memberinya lapang ilmu dan hikmah.

ASY SYAHIIDU Ertinya Maha Menyaksikan.

KHASIATNYA: Apabila dibaca setiap malam sebanyak 319 kali pasti akan menyedarkan orang atau keluarga selalu menentangnya atau membangkang.

AL HAQQU Ertinya Maha Besar.

KHASIATNYA: Apabila dibaca setiap hari, maka Insyaallah keimanannya akan semakin bertambah.

AL WAKIILU Ertinya Maha Melaksanakan Urusan MakhlukNya.

KHASIATNYA: Dapat menjaga ketakutan daripada marabahaya seperti bencana banjir, angin ribut, gempa bumi dan lain-lain. Maka banyak-banyaklah membaca khalimah ini dan juga apabila dibaca pada tiap-tiap hari atau malam sebanyak 66 kali atau lebih, Insyaallah akan dibukakan baginya pintu kebaikan dan rezekinya.

AL QAWIYYU Ertinya Yang Maha Kuat.

KHASIATNYA: Apabila dizalimi orang, maka bacalah sebanyak 1000 kali, Insyaallah akan dilepaskan ia daripadanya.

AL MATIINU Ertinya Maha Sempurna KekuatanNya.

KHASIATNYA: Untuk mengembalikan kekuatan terutama diwaktu dalam pertempuran, dibaca sebanyak-banyaknya (keduanya AL QAWIYYU dan AL QAWIYYU), Insyaallah kekuatan akan pulih seperti semula.

AL HAMIIDU Ertinya Yang Terpuji.

KHASIATNYA: Apabila dibaca setelah selesai sembahyanh Maghrib dan Subuh sebanyak 62 kali, Insyaallah segala perkataan dan perbuatannya akan selalu terpuji.

AL MUHSHII Ertinya Yang Memperhitungkan setiap amal makhlukNya, dan Membalasnya.

KHASIATNYA: Apabila dibacakan 20 kali kepada roti atau makanan lainnya kemudian kepada orang yang dikehendakinya,Insyaallah ia akan tunduk.

AL MUBDI-U Ertinya Yang Menzahirkan MakhlukNya.

KHASIATNYA: Untuk menjayakan segala yang dirancangkan, dibaca setiap hari sebanyak 470 kali, Insyaallah apa yang direncanakan itu akan terwujud atau berhasil dengan baik.

AL MU’IIDU Ertinya Yang Mengembalikan.

KHASIATNYA: Untuk mengembalikan atau mencari sesuatu yang hilang, dibaca setiap sebelum sembahyang fardhu lima waktu sebanyak 124 kali, Insyaallah dengan kehendak dan izin Allah s.w.t. akan kembali lagi.

AL MUHYI Ertinya Yang Menghidupkan.

KHASIATNYA: Apabila dibaca setiap hari sebanyak 58 kali, pasti akan memperolehi kemuliaan dan mengingkat darjatnya berkat nama yang dibaca.

AL MUMIITU Ertinya Yang Mematikan.

KHASIATNYA: Apabila dibaca sebanyak 490 kali atau lebih, maka Insyaallah akan dapat menundukkan nafsu dan akan berbuat taat.

AL HAYYU Ertinya Yang Hidup.

KHASIATNYA: Apabila dibaca sebanyak 300,000 kali, Insyaallah akan terhindar dari penyakit.

AL QAYYUUM Ertinya Yang Berdiri Sendiri.

KHASIATNYA: Apabila dibaca keduanya (Ya Hayyu Ya Qayyuum) setiap hari diwaktu malam yang sunyi sebanyak 1000 kali, Insyaallah akan dikabulkan hajatnya dan akan menjadi hartawan dan dermawan serta disenangi kawan dan disegani lawan juga besar kewibawaannya.

AL WAAJIDU Ertinya Zat yang menemukan apa yang Dia kehendaki.

KHASIATNYA: Untuk menumbuhkan kepercayaan pada diri sendiri.

AL MAAJIDU Ertinya Maha Agung dan Mulia.

KHASIATNYA: Apabila dibaca sebanyak 400 kali tiap-tiap pagi dan petang maka akan terang hatinya.

AL WAAHIDU Ertinya Mendapat apa yang dikehendakiNya.

KHASIATNYA: Apabila dibaca setiap ba’da sembahyang lima waktu sebanyak 190 kali dalam masa satu bulan dan berpuasa pada hari Isnin dan Khamis, Insyaallah segala hajatnya akan dikabulkan dan akan diberi keturunan.

ASH SHAMADU Ertinya Tempat bergantung bagi semua makhlukNya.

KHASIATNYA: Untuk memohon apa saja yang dihajatkan. Dibacakan sebanyak 313 kali dalam waktu tiga hari (disertai puasa selama tiga hari juga),Insyaallah akan dikabulkan segala macam hajatnya.

AL QAADIRU Ertinya Maha Kuasa atas segala sesuatu.

KHASIATNYA: Apabila dibaca sebanyak 200 kali setelah melaksanakan sembahyang sunat dua rakaat ketika dalam keadaan dha’ir, Insyaallah akan mendapat kekuatan.

AL MUQTADIRU Ertinya Yang Sangat Kuasa.

KHASIATNYA: Apabila dibaca 100 kali setelah bangun tidur, Insyaallah ia akan mendapat hidayah dan petunjuk dari Allah s.w.t.

AL MUQADDIMU Ertinya Zat yang mendahulukan.

KHASIATNYA: Untuk menyegarakan apa yang diinginkan, dibaca setiap hari sebanyak 184 kali pasti dengan cepat tercapai apa yang diinginkannya dan barangsiapa yang mewiridkan / membacakan ketika masuk kemedan perang, Insyaallah tidak akan mendapat kemudhratan.

AL MUAKHHIRU Ertinya Zat yang mengakhirkan.

KHASIATNYA: Barangsiapa yang membacanya tiap-tiap hari sebanyak 300 kali atau lebih, Insyaallah akan dibukakan pintu taufiq dan taubat baginya.

AL AWWALU Ertinya Yang terdahulu dengan tiada permulaan.

KHASIATNYA: Untuk mendatangkan hajat, dibaca setiap hari sebanyak 37 kali, Insyaallah akan dikabulkan hajatnya.

AL AKHIIRU Ertinya Yang kemudian dan tiada berkesudahan.

KHASIATNYA: Apabila dibaca setiap selesai sembahyang Isyak sebanyak 1000 kali, Insyaallah hatinya akan bersih dan bertambah kebaikan diakhir umurnya.

AZH ZHAHIIRU Ertinya Maha Nyata.

KHASIATNYA: Agar terbukanya segala ilmu, dibaca setiap ba’da sembahyang fardu sebanyak 1106 kali dalam masa satu bulan, pasti akan mendapat ilmu-ilmu yang jarang dimiliki oleh orang biasa.

AL BAATHINU Ertinya Zat yang Maha Ghaib.

KHASIATNYA: Untuk ilmu yang jarang dimiliki oleh manusia baisa, dibaca setiap ba’da sembahyang fardu lima waktu sebanyak 30 kali, pasti akan dikabulkan ilmu-ilmu yamg jarang dimiliki oleh manusia.

AL WAALIYY Ertinya Maha menguasai dan mengurus semua urusan makhlukNya.

KHASIATNYA: Agar terbuka hatinya, dibaca setiap pagi dan petang sebanyak-banyaknya, pasti hatinya akan terbuka atau futuh.

AL MUTA’AALII Ertinya Yang Maha Tinggi.

KHASIATNYA: Apabila dibaca tiap-tiap hari siang atau malam sebanyak 541 kali, Insyaallah ia akan mendapat hasil yang baik dan mendapat darjat yang lebih tinggi.

ALBARRU Ertinya Yang Maha Berbuat Baik.

KHASIATNYA: Untuk memudahkan apa saja yang diinginkannya, dengan dibaca sebanyak-banyaknya.

AT TAWWAABU Ertinya Maha Menerima Taubat.

KHASIATNYA: Untuk mengembalikan kejalan yang lurus, dibaca setiap saat, Insyaallah akan berhasil segala apa yang diinginkan.

AL MUNTAQIMU Ertinya Zat yang berhak membalas setiap perbuatan dosa dengan azabNya.

KHASIATNYA: Untuk menolak perbuatan aniaya dari orang zalim, dibacanya sesuadah sembahyang fardu lima waktu sebanyak-banyaknya.

AL ‘AFUWWU Ertinya Yang memberi maaf.

KHASIATNYA: Baca sebanyak-banyaknya setiap saat supaya disenangi manusia yang kenal padanya.

AL MAALIKUL MULKI Ertinya Zat yang mempunyai kekuasaan.

KHASIATNYA: Untuk mengawetkan pekerjaan atau mempertahankan jabatan atau kedudukannya, dibaca setelah selesai sembahyang fardu lima waktu ditengah malam sebanyak 212 kali, Insyaallah akan dijaga dari penjahat yang hasad padanya dalam hal pekerjaan, jabatan atau kedudukan.

DZUL JALAALI wal IKRAAMI Ertinya Zat yang mempunyai Ketinggian Kemuliaan yang Sempurna.

KHASIATNYA: Untuk mendatangkan hajat, dibaca setiap hari sebanyak 65 kali dalam masa satu bulan, Insyaallah akan dipenuhi segala hajatnya.

AL MUQSITHU Ertinya Yang sangat Adil.

KHASIATNYA: Apabila dibaca 209 kali atau lebih, Insyaallah akan terpelihara dari was-was syaitan laknatullah dalam ibadah.

AL JAAMI’U Ertinya Yang Mengumpulkan.

KHASIATNYA: Barangsiapa yang membacanya tiap-tiap hari sebanyak 300 kali, Insyaallah akan dikumpulkan segala maksudnya.

AL GHANIYYU Ertinya Yang Maha Kaya.

KHASIATNYA: Apabila dibacakan pada orang yang sakit atau mendapat bala dirinya dan orang lain sebanyak 1060 kali, Insyaallah akan segera sembuh dari pemyakitnya.

AL MUGHNII Ertinya Zat yang memberi kekayaan.

KHASIATNYA: Apabila dibaca pada tiap-tiap hari sebanyak 1000 kali, Insyaallah akan memjadi kaya berkat kurniaan Allah s.w.t.

AL MAANI ‘ U Ertinya Yang menolak bahaya dan lain-lain.

KHASIATNYA: Untuk menolak perlakuan orang jahat dan orang zalim. dibacakan setiap ba’da sembahyang sunat Subuh (sebelum fardu Subuh) sebanyak 161 kali, Insyaallah akan selamat dari perbuatan mereka itu.

ADH DHAARU Ertinya Yang menyampaikan mudharat.

KHASIATNYA: Untuk menyembuhkan penyakit (yang bertahun-tahun tidak dapat disembuhkan) asma ini dibaca setiap hari sebamyak 1001 kali, Insyaallah dengan izin dan kehendak Allah s.w.t. penyakit tersebut akan segera sembuh.

AN NAAFI ‘ U Ertinya Yang memberi manfaat.

KHASIATNYA: Untuk menyembuhkan penyaklit dan menghilangkan kesusahan, asma ini dibaca setiap hari, Insyaallah akan berhasil. Juga barangsiapa yang berzikir dengan hati ketika jimak dengan isterinya, Insyaallah isterinya itu akan menaruh belas kasihan yang sangat dalam dan akan diberi anak yang soleh.

AN NUURU Ertinya Yang menerangi.

KHASIATNYA: Apabila dibaca pada tiap-tiap hari siang atau malam, Insyaallah akan diterangkan hatinya dan anggotanya.

AL BADII ‘ U Ertinya Yang menciptakan yang belum wujud sebelumnya.

KHASIATNYA: Untuk tercapai apa yang telah direncanakannya asma ini dibaca setiap ba’da sembahyang fardu sebanyak 500 kali, pasti akan berjaya apa yang direncanakan.

AL BAAQII Ertinya Maha Kekal.

KHASIATNYA: Untuk mengawtkan pekerjaan atas usahanya, baca asma ini setiap saat banyak-banyak, pasti pekerjaannya awet (kekal), jauh dari kerugian dan kejatuhan jumlah, Insyaallah.

AL WAARITSU Ertinya Yang kembali kepadaNya sekali makhluk.

KHASIATNYA: Asma ini untuk memajukan usaha apabila dibaca setiap malam sebanyak 707 kali, Insyaallah usaha akan maju.

AR RASYIIDU Ertinya Yang Memberi Petunjuk.

KHASIATNYA: Untuk menambah kecerdasan berfikir, asma ini dibaca setiap pagi dan petang.

AS SABUURU Ertinya Sangat Sabar.

KHASIATNYA: Barangsiapa yang berzikir sebanyak 100 kali pada tiap-tiap hari sebelum tebit matahari, Insyaallah ia tidak akan dapat bala pada hari itu, juga untuk membangun jiwa besar dan sabar dalam menghadapi segala urusan asma ini dibaca setiap saat terutama dalam menghadapi segala kesulitan masalah apa saja, pasti segala urusan akan berhasil dengan baik.

Fadhilat Surah surah pendek

(1) BISMILLAH (Dengan Nama Allah)
Barang siapa membaca sebanyak 21 kali ketika hendak tidur, nescaya terpelihara dari godaan dan gangguan syaitan, dari bencana manusia dan jin, daripada kecurian dan kebakaran, dan daripada kematian terkejut. Dan barang siapa membaca sebanyak 50 kali di hadapan orang yang zalim, hinalah dan masuk ketakutan dalam hati si zalim serta naiklah keberanian dan kehebatan kepada pembaca

(2) SURAH AL-FATIHAH (Pembukaan)
Barangsiapa membacanya sebanyak 41 kali diantara sembahyang sunatnya,nescaya permintaannya di perkenankan, jika sakit lekas sembuh dan nescaya dikasihi oleh makhluk dan ditakuti oleh musuh. Barang siapa membaca 20 kali sesudah tiap-tiap sembahyang fardhu, nescaya rezkinya dilapangkan oleh Tuhan dan bertambah baik keadaannya, serta bercahaya rohaninya.

(3) AYAT AL-KURSI (Kekuasaan Allah)
Barangsiapa membacanya sekali selepas setiap sembahyang fardhu, nescaya terpelihara dari tipu daya dan ganguan syaitan. Dengan membacanya, seorang yang miskin akan menjadi kaya, dan jika dibaca ketika hendak tidur nescaya akan terselamat dari kecurian, kebakaran dan kekaraman. Barangsiapa sentiasa membaca ayat Al-Kursi, nescaya Allah akan kurniakan kepada ahli rumahnya kebaikkan yang tidak terhitung banyaknya. Barangsiapa berwudhuk lalu membaca sekali,nescaya Allah akan meninggikan darjatnya setinggi 40 darjat dan Allah akan mendatangkan para malaikat menurut bilangan hurufnya, seraya berdoa untuk sipembaca sehinggalah ke hari Qiamat. Dan tersebut dalam hadith yang lain :Barangsiapa membacanya ketika hendak tidur, nescaya Allah akan membuka pintu rahmat baginya hingga ke subuh, dan mengurniakan kota nur menurut bilangan rambut dibadannya.Jika sipembacanya meninggal dunia pada malam itu, ia dikira mati syahid.Hadith yang lain mengatakan: Barangsiapa membacanya selepas setiap sembah yang fardhu,nescaya akan terpelihara dari kekerasan malakul-maut, dan Allah sendiri yang mencabut rohnya, dan dia akan dibangkitkan bersama para Mujahid yang berjihad beserta para Anbiya hingga ia gugur mati Syahid. Imam Jaafar Shadiq r.a.mengatakan: Barangsiapa membaca sekali, nescaya Allah akan menghindar darinya 1,000 kesukaran duniawi, yang terkecil sekali ialah miskinan dan kepapaan,dan1,000 kesukaran ukhrawi, yang terkecil sekali ialah azab neraka.

(4) SURAH AL-BAQARAH (Sapi Betina)
Barangsiapa membaca dua ayat terakhir dari surah ini (Amanarrasulu) sebelum tidur, ia akan terselamat dari segala bala bencana dan mara bahaya.

(5) SURAH ALI-IMRAN (Keluarga Imran)
Barangsiapa membaca tiga ayat yang pertama dari surah ini, Nescaya ia akan mencapai kesihatan dari segala penyakit dan terselamat dari gangguan jin.

(6) SURAH AN-NISSA’ (Perempuan)
Barangsiapa yang membaca ayat yang ke 75 dari surah ini, nescaya ia akan terselamat dari kejahatan para penjahat.

(7) SURAH AL-MAIDAH (Hidangan)
Barang siapa membaca ayat yang ke 7 dari surah ini, sebanyak yang mungkin selama 3 hari berturut -turut, insya Allah akan terselamat dari was-was semasa wudhu dan sembahyang. Barang siapa membaca ayat 89 hingga ayat 101 dari surah ini, keatas air lalu diberi minum kepada orang yang bercakap dusta, nescaya ia tidak akan bercakap dusta lagi.

(8) SURAH AL-AN’AM (Binatang Ternak)
Barang siapa membacanya sebanyak 7 kali, nescaya akan terhindar dari segala bala bencana. Jika ayat 63 dan 64 dari surah ini,dibaca oleh penumpang kapal,ia akan terselamat dari karam dan tenggelam.

(9) SURAH AL-A’RAAF (Benteng Tinggi)
Barang kali membaca ayat 23 dari surah ini, selepas tiap-tiap sembah yang fardhu, lalu beristighfar kepada Allah, nescaya akan terampun segala dosanya.Barang siapa membaca ayat 47 dari surah ini, ia akan terpelihara dari kekacauan para penzalim serta ia akan mendapat rahmat Allah.

(10) SURAH AL- ANFAL (Rampasan)
Barang siapa membaca ayat 62 dan 63 dari surah ini, nescaya dia akan dicintai dan dihormati oleh sekalian manusia.

(11) SURAH AL-BARAAH (AT-TAUBAH) (Pemutus perhubungan)
Barangsiapa membacanya, nescaya akan terselamat dari kemunafiqan dan akan mencapai hakikat iman. Barang siapa membaca ayat 111 dari surah ini,dikedai atau ditempat-tempat perniagaan, nescaya akan maju perniagaannya itu.

(12) SURAH YUNUS (Yunus)
Barangsiapa membaca ayat 31dari surah ini, ke atas perempuan yang hamil,nescaya ia melahirkan anak dalam kandungannya itu dengan selamat.Barang siapa membaca ayat 64 dari surah ini, nescaya ia akan terhindar dari mimpi-mimpi yang buruk dan mengigau.

(13) SURAH AL-HUD (Hud)
Barang siapa membaca, nescaya ia akan mendapat kekuatan dan kehebatan serta ketenangan dan ketenteraman jiwa. Barang siapa membaca ayat 56 dari surah ini,pada setiap masa, nescaya ia akan terselamat dari gangguan manusia yang jahat dan binatang yang liar. Barang siapa membaca ayat 112 dari surah ini,sebanyak 11 Kali selepas tiap-tiap sembahyang, nescaya akan mencapai ketetapan hati.

(14) SURAH YUSUF (Yusuf)
Barang siapa membacanya, akan di murahkan rezekinya dan diberikan kemuliaan kepadanya. Barang siapa membaca ayat 64 dari surah ini, ia akan terhindar dari kepahitan dan kesukaran hidup.Barang siapa membaca ayat 68 dari surah ini,nescaya Allah akan mengurniakan kesalehan kepada anak-anaknya.

(15) SURAH AR-RA’D (Petir)
Barang siapa membaca ayat 13 dari surah ini, ia akan terselamat dari petir.Dan barang siapa membaca ayat 28 dari surah ini, nescaya penyakit jantungnya akan sembuh.

(16) SURAH IBRAHIM (Ibrahim)
Barang siapa membaca ayat-ayat 32 hingga 34 dari surah ini, nescaya anak-anaknya akan terhindar dari perbuatan-perbuatan syirik dan bida’ah.

(17) SURAH AL-IIIJ’R (Batu Gunung)
Barang siapa membaca 3 ayat yang terakhir dari surah ini, ke atas perempuan yang selalu anak kandungannya gugur, nescaya anak kandungannya itu akan terselamat, dari gugurnya.

(18) SURAH BANI ISRAIL (anak-anak Israil)
Barang siapa membacanya ke atas air, lalu diberi minum kepada orang yang bercakap gagap insya Allah akan hilang gagapnya itu. Barang siapa membaca ayat 80 dari surah ini, ketika ia pulang dari perjalanan, nescaya dia akan dimuliakan dan dihormati oleh orang-orang yang setempat dengannya.

(19) SURAH AL-KAHF (Gua)
Barang siapa membacanya, akan terhindar dari kemiskinan dan kepapaan.Barangsiapa membacanya pada malam Jumaat, nescaya dia akan mendapat rezeki yang murah.

(20) SURAH MARYAM (Maryam)
Barang siapa membacanya, nescaya akan mendapat kejayaan di dunia dan diakhirat.

(21) SURAH THAAHAA (Hai Manusia)
Barang siapa membacanya, nescaya Allah akan mengurniakan kepadanya ilmu pengetahuan dan akan tercapai segala maksudnya. Barang siapa membaca ayat-ayat 25 hingga 28 sebanyak 21 kali, tiap-tiap hari selepas sembahyang subuh nescaya otaknya akan cerdas dan akalnya akan sempurna.

(22) SURAH AL ANBIYA (Nabi-Nabi)
Barang siapa membaca ayat 83 dari surah ini, nescaya dia akan mendapat sebesar-besar pangkat di sisi Allah s.w.t .

(23) SURAH AL-HAJ (Haji)
Barang siapa membacanya, Allah akan membinasakan musuh-musuhnya.

(24) SURAH AL-MU’MINUN (Orang-orang Mukmin)
Barang siapa membacanya ke atas air, lalu diberi minum kepada orang yang selalu minum minuman keras,nescaya dia tidak akan meminumnya lagi. Barang siapa membaca ayat 28 dari surah ini, nescaya perahunya akan terselamat daripada karam dan rumahnya akan terselamat dari kecurian dan serangan musuh.

(25) SURAH AN-NUUR (Cahaya)
Barang siapa membacanya, nescaya ia akan terhindar dari mimpi-mimpi yang buruk.Barang siapa membaca ayat 35 dari surah ini, pada hari Jumaat sebelum sembahyang Asar, nescaya dia akan disegani oleh orang ramai.

(26) SURAH AL-FURQAN (Pembaca)
Barang siapa membacanya sebanyak 3 kali ke atas air yang bersih, lalu air itu dipercikkan di dalam rumah, nescaya rumah itu akan terselamat dari gangguan binatang-binatang yang liar dan ular-ular yang bisa.

(27) SURAH ASY-SYU A’RA (Ahli-ahli Syair)
Barang siapa membaca ayat 130 dari surah ini, sebanyak 7 kali dengan senafas keatas orang-orang yang digigit oleh binatang-binatang yang berbisa nescaya akan hilang bisa-bisa itu.

(28) SURAH AN-NAML (Semut)
Barang siapa membacanya nescaya nikmat-nikmat Allah akan kekal kepadanya.

(29) SURAH AL-QA-SHASH (Cerita)
Barang siapa membacanya ke atas pekerja-pekerjanya, nescaya Mereka tidak akan mencuri dan mengkhianat. Barang siapa membaca ayat-ayat 51 hingga 55 dari surah ini, Nescaya otaknya akan cergas, akalnya akan sempurna dan budi pekertinya akan halus.

(30) SURAH AL-ANKABUT (Labah-labah)
Barang siapa membacanya, nescaya demamnya akan sembuh. Barang siapa membacanya,nescaya ia akan terhindar dari gelisah dan keluh kesah.

(31) SURAH AR-RUM (Rum)
Barang siapa membacanya, nescaya Allah akan membinasakan orang yang hendak menzaliminya.

(32) SURAH LUQMAN (Luqman)
Barang siapa membacanya, nescaya ia akan terhindar dari segala-gala penyakit terutama dari penyakit-penyakit perut. Barang siapa membaca ayat 31 dari surah ini, nescaya akan terselamat dari bencana banjir.

(33) SURAH AS-SAJ DAH (Sujud)
Barang siapa membaca ayat-ayat 7 hingga 9 dari surah ini, ke atas kanak-kanak yang baru lahir, nescaya ia akan terhindar dari segala- gala penyakit ruhani dan jasmani.

(34) SURAH AL-AHZAB (Golongan-golongan)
Barang siapa membaca ayat-ayat 45 hingga 48 dari surah ini, nescaya ia akan mendapat kemuliaan dan kehormatan sejati. Dan barang siapa membaca ayat-ayat 60 hingga 66 dari surah ini, nescaya Allah akan membinasakan musuh-musuhnya.

(35) SURAH SABA’ (Saba’)
Dengan membacanya, terselamatlah ia dari segala-gala bala bencana,terutamanya dari rosaknya tanam-tanaman.

(36) SURAH FAATHIR (Pencipta)
Barang siapa membaca ayat-ayat 29 dan 30, nescaya Allah akan memberkati perniagaannya.

(37) SURAH YAASIIN (Hai Manusia)
Nabi kita Muhammad s.a.w bersabda : “Tiap-tiap sesuatu Mempunyai hati dan hati Al-Quran ialah surah Yaasiin.” Yaasiin kerana Allah, nescaya akan terampun segala-gala dosanya kecuali dosa syirik..” Dalam satu hadith yang lain Baginda s.a.w bersabda: “Hendaklah kamu membaca surah Yaasiin ke atas pesakit-pesakit mu yang menghadapi sakaratul- maut, nescaya Allah s.w.t akan meringankan kekerasan sakaratul-maut itu.”Dalam satu hadith yang lain pula Baginda s.a.w bersabda:”Aku ingin benar, agar surah Yaasiin ini dihafaz oleh tiap-tiap umatku.”

Barangsiapa membacanya sebanyak 41 kali, pasti akan tercapai segala hajat dan cita-citanya.Barang siapa membacanya sebanyak 21 kali pada malam Jumaat, Lalu berdoa istghfar untuk kedua ibu bapanya, nescaya dosa kedua ibu bapanya akan diampunkan oleh Tuhan. Barang siapa membaca sekali ketika membuka kedai atau perniagaan, nescaya akan maju perniagaannya itu.Barang siapa membacanya sekali pada awal malam, andaikata ia mati pada malam itu, mesti ia mati syahid. Barang siapa membacanya sekali selepas tiap-tiap sembahyang Jumaat, nescaya ia akan diselamatkan dari siksa kubur. Jika dibacanya oleh seorang askar, ketika ia hendak turun kemedan peperangan,Allah akan mengurniakan kepadanya keberanian dan kegagahan, serta naiklah ketakutan pada musuh-musuhnya. Hikmat-hikmat dan khasiat-khasiat surah Yaasiin ini banyak benar didapati di dalam kitab-kitab hadith tetapi cukuplah setakat ini untuk diamal oleh anda sekalian.

(38) SURAH ASH-SHAAFFAAT (Yang Berbaris)
Barang siapa membacanya, insya Allah in akan terpelihara daripada gangguan jin.

(39) SURAH SHAAD (Shaad)
Dengan membaca ayat 42 dari surah ini, nescaya akan mendapat kebahagian sejati.

Surat surat pilihan

Fadhilat Dan Hikmah Amalan

Membaca Surah-Surah Pilihan


Surah al-Fatihah:
-Membaca Fatihah kitab (al-Quran) mendapat pahala seperti membaca sepertiga al-Quran.
-Amalkan membaca al-Fatihah sebanyak 70 kali setiap hari dalam keadaan berwudhu’ dan ditiupkan pada air lalu diminum selama tujuh hari. Insya-Allah akan mudah memperolehi ilmu pengetahuan; di samping itu dapat mengawal hati dan fikiran daripada perkara-perkara yang merosakkan.
-Amalkan membaca al-Fatihah semasa hendak tidur, diikuti membaca Surah al-Ikhlas tiga kali, Surah al-Falaq dan Surah an-Nas, insya-Allah akan aman tenteram dan terjauh dari gangguan syaitan.
-Bagi mereka yang mempunyai hajat yang baik, termasuk untuk mendapat kenaikan pangkat/darjat, untuk mendapat rezeki yang lumayan dari keadaan fakir, untuk dapat menyelesaikan hutang, untuk menyembuhkan penyakit, agar anak menjadi soleh dan berbagai hajat lagi, maka hendaklah memohon kepada Allah s.w.t. dengan membaca al-Fatihah sebanyak 41 kali setiap hari. Waktunya ialah antara solat sunat Subuh dan solat fardhu Subuh. Amalkan amalan ini sehingga 40 hari, insya-Allah hajat kita akan di kurnia Allah s.w.t.
-Amalkan membaca al-Fatihah sebanyak 20 kali setiap lepas solat fardhu, insya-Allah akan memperolehi rezeki yang lumayan, pangkat/darjat yang baik di sisi masyarakat, baik akhlak. Mudah dalam urusan hidupnya dan kaum keluarga mendapat perlindungan Allah s.w.t.
-Untuk membuka pintu rezeki yang luas dan mempermudah segala urusan hidup serta terhindar dari segala kesulitan, amalkan membaca al-Fatihah sebanyak 41 kali semasa makan sahur malam. Insya-Allah akan dimakbulkan Allah s.w.t.
-Setengah ulama menganjurkan membaca al-Fatihah sebanyak 40 kali setiap lepas solat Maghrib dan sunatnya untuk memohon sesuatu yang baik kepada Allah s.w.t. Insya-Allah hajatnya akan termakbul.
-Dianjurkan juga amalan membaca al-Fatihah sebanyak 41 kali, insya-Allah dapat mengubati sakit mata, sakit gigi, sakit perut dan lain-lain.
  • Barangsiapa mengamalkan bacaan Al-Fatihah diwaktu sahur (tengah malam) sebanyak 41 kali maka Allah s.w.t.bukakan pintu rezekinya dan Dia mudahkan urusannya tanpa kepayahan dan kesulitan. Selesai bacaan Al-Fatihah tersebut dan sebaiknya berdoa:
“Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu dengan kebenaran surah Al-Fatihah dan rahsianya, supaya Engkaubukakan bagiku pintu-pintu rahmatMu, kurnia-Mu dan rezeki-Mu. Dan Engkau mudahkan setiap urusanku, murahkanlah bagiku rezekiMu yang banyak lagi berkat tanpa kekurangan dan tanpa susah payah, sesungguhnya Engkau berkuasa atas setiap sesuatu. Aku mohon kepada-Mu dengan kebenaran surah Al-Fatihah dan rahsianya, berikan apa yang kuhajati……..”
Diriwayatkan dari Syeikh Muhyiddin Ibnul Arabi didalam kitab‘Qaddasallaahusirrahu’
Surah al-Kahfi:
-Sabda Rasulullah s.a.w.: “Sesiapa yang membaca Surah al-Kahfi pada malam Jumaat maka terpancarlah cahaya di antaranya dan Baitullah.” (Riwayat Al-Baihaqi dari Abi Said al-Khudri)
-Imam Ahmad berkata, daripada Abi Darda’, daripada Rasulullah s.a.w. bersabda: “Sesiapa menghafaz sepuluh ayat permulaan Surah al-Kahfi maka terhindar daripada Dajjal.” (Riwayat Muslim, Abu Daud, An-Nasai, At-Tirmizi daripada Qatadah)
-Imam Ahmad berkata, daripada Abi Darda’, daripada Rasulullah s.a.w. bersabda: “Sesiapa membaca sepuluh ayat akhir daripada Surah al-Kahfi, maka terhindarlah ia daripada fitnah Dajjal.” (Riwayat Muslim dan An-Nasai)
-Daripada Muaz Ibnu Anas al-Juhari, daripada bapanya, daripada Rasulullah s.a.w. bersabda: “Sesiapa membaca dari Surah al-Kahfi, maka jadilah baginya cahaya daripada kepala hingga kakinya dan sesiapa yang membaca keseluruhannya, maka jadilah baginya cahaya antara langit dan bumi.” (Riwayat Ahmad)
-Daripada Umar berkata, Rasulullah s.a.w. bersabda: “Sesiapa membaca Surah al-Kahfi pada hari Jumaat, maka bersinarlah cahaya daripada bawah kakinya hingga ke langit, untuknya di hari kiamat dan diampunkannya antara dua Jumaat.” (Riwayat Ibnu Katsir)
-Sabda Rasulullah s.a.w.: “Sesiapa yang membaca Surah al-Kahfi pada malam atau siang Jumaat, maka diampunkan dosanya hingga Jumaat akan datang; dan 70,000 Malaikat memohon rahmat kepada Allah s.w.t. hingga waktu Subuh, dan dijauhkan Allah s.w.t. dari terkena wabak penyakit demam panas atau ta’un; penyakit sopak; dan dijauhkan dari fitnah Dajjal.”
Surah as-Sajdah:
-Amalkan membaca surah ini selalu atau sekurang-kurangnya setiap malam Jumaat.
-Daripada Abu Hurairah r.a. beliau berkata: “Nabi s.a.w. membaca pada Solat Fajar (Subuh) pada hari Jumaat “Alif Laam Miim Tanzil” as-Sajdah dan ‘Hal Ata ‘Alal Insaan’ Insaan.” (Riwayat Bukhari)
-Daripada Jubair, beliau berkata: “Adalah Nabi s.a.w. tidak tidur hingga membaca Surah as-Sajdah dan al-Mulk.” (Riwayat Ahmad)
-Melindungi pembacanya dari seksa kubur.
-Mendapar pahala yang besar seperti pahal mereka yang tetap solatnya pada malam Lailatul Qadar.
-Mendapat hidayah ilmu yang yakin.
-Dikurniai cahaya (nur) pada dirinya semasa ia mati.
Surah Yasiin:
-Daripada Ma’qal bin Yaasar r.a. bahawasanya telah bersabda Rasulullah s.a.w.: “ Hati al-Quran ialah Surah Yasiin, tidaklah dibaca akan dia oleh seorang lelaki yang mengharapkan Allah dan kampung akhirat melainkan diampunkan oleh Allah dosanya, dan bacalah Surah Yasiin kepada mereka yang hampir akan mati dan selepas mati.” (Riwayat Ahad, Abu Daud dan An-Nasai)
-Daripada Jundub r.a. berkata, telah bersabda Rasulullah s.a.w.: “Sesiapa yang membaca Yasiin dalam satu malam semata-mata mengharapkan keredhaan Allah nescaya akan diampunkan dosanya.” (Riwayat Malik, Ibnus-Sunni dan Ibnu Hibban)
-Rasulullah s.a.w. bersabda: “ Surah Yasiin dinamakan di dalam kitab Taurat dengan sebutan “al-Mu’ammah” (yang umum), yang mengumumkan tuannya (pembacanya) dengan kebaikan dunia dan akhirat dan yang menanggung segala bala dan kesusahan dunia dan akhirat dan dinamakan juga sebagai perisai dan penunai hajat, yang melindungi pembacanya dari setiap keburukan dan kejahatan dan yang menunaikan bagi pembacanya segala hajat dan kemahuan.” (Riwayat Said bin Mansur dan Al-Baihaqi dari Hasan bin Aziah)
-Telah bersabda Rasulullah s.a.w.: “Sesungguhnya bagi setiap sesuatu itu ada hati, dan hati al-Quran ialah Surah Yasiin; sesiapa yang membaca Surah Yasiin, nescaya dituliskan oleh Allah pahala menyamai 10 kali membaca al-Quran seluruhnya.” (Riwayat At-Tirmizi dari Anas r.a.)
Surah al-Mu’min (Ghaafir), Fussilat, asy-Syuraa, az-Zukhruf, al-Jaathiyah dan al-Ahqaaf:
-Mereka yang mengamalkan membacanya mendapat pahala yang besar dan mendapat pembelaan di akhirat kelak.
-Rasulullah s.a.w. bersabda: “Di dalam al-Quran terdapat 7 surah yang dimulai dengan “Ha Miim”, akan datang di depan setiap pintu neraka jahanam dan memohon kepada Allah: “Ya Allah! Janganlah Engkau masukkan (ke dalam neraka ini) orang yang percaya kepada aku dan membacaku.”” (Riwayat Al-Baihaqi dari Khalil)
Surah ad-Dukhaan:
-Rasulullah s.a.w. bersabda: “Sesiapa yang membaca Surah Ha Miim ad-Dukhaan setiap malam, maka pada esok harinya 70,000 Malaikat memohonkan keampunan baginya.” (Riwayat At-Tirmizi dari Abu Hurairah)
-Rasulullah s.a.w. bersabda: “Sesiapa yang membaca Surah ad-Dukhaan pada malam atau hari Jumaat, maka Allah akan membinakan sebuah rumah dalam Syurga.” (Riwayat At-Tabrani dari Umamah)
– Rasulullah s.a.w. bersabda: “Di dalam al-Quran terdapat 7 surah yang dimulai dengan “Ha Miim”, akan datang di depan setiap pintu neraka jahanam dan memohon kepada Allah: “Ya Allah! Janganlah Engkau masukkan (ke dalam neraka ini) orang yang percaya kepada aku dan membacaku.”” (Riwayat Al-Baihaqi dari Khalil)
-Daripada Abu Hurairah r.a. beliau berkata, Nabi s.a.w. bersabda: “Sesiapa membaca Ha Miim ad-Dukhaan pada malam Jumaat, maka diberi keampunan baginya.” (Riwayat Ibnu Katsir)
Surah al-Fath:
-Rasulullah s.a.w. bersabda: “Sesungguhnya telah diturunkan kepadaku pada waktu malam sebuah Surah yang aku cintai lebih dari dunia ini dan isinya.” Pada riwayat yang lain, “yang lebih aku cintai daripada apa yang disinari oleh cahaya matahari.” Dan kemudian baginda membaca: “Innaa fatahnaa laka fatham mubiinaa (ayat pertama Surah al-Fath).” (Riwayat Bukhari)
-Hadith Rasulullah s.a.w.: “Sesungguhnya membaca Surah al-Fath maka seolah-olah ia turut menyaksikan pembukaan dan penaklukan Makkah bersama Muhammad Rasulullah.” (Diceritakan oleh Thalabi)
-Setengah ulama zaman silam menyatakan bahawa sesiapa membaca Surah al-Fath semasa melihat bulan awal Ramadhan pada permulaan malam, maka Allah luaskan rezekinya pada tahun itu sehingga akhir tahun.
Surah al-Waaqi’ah:
-Rasulullah s.a.w. bersabda: “Sesiapa yang membaca Surah al-Waaqi’ah pada tiap-tiap malam akan terjauhlah ia dari kepapaan selama-lamanya.” (Riwayat Al-Baihaqi)
-Daripada Ibnu Abbas r.a. beliau berkata, Abu Bakar as-Siddiq r.a. berkata: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya tuan berambut putih (kelihatan tua) kerana Surah-surah Hud, al-Waaqi’ah, al-Mursalat, Amma Yatasaalun dan Iza-Syamsul-Kuwwirat.” (Riwayat At-TIrmizi)
-Sesiapa yang mengamalkan membacanya sebagai wirid selepas tiap kali solat Asar sebanyak 41 kali, insya-Allah akan mudah mendapat rezeki.
-Jika dibacakan kepada orang yang sedang sakit insya-Allah akan ringanlah sakitnya.
-Jika dibacakan di hadapan orang yang sedang nazak, insya-Allah akan memudahkan sakaratulmautnya.
-Jika dibacakan untuk ahli kubur, insya-Allah akan meringankan seksa kuburnya.
-Daripada Fadhil Umu Yassar Al-Muzani berkata, Nabi s.a.w. bersabda: “Sesiapa ketika bangun Subuh membaca isti’aadzah (a’udzubillahi minasy-syaitaanirrajiim), diikuti membaca tiga ayat akhir Surah al-Hasyr, maka Allah s.w.t. mewakilkan 70 Malaikat berselawat atasnya hingga ke petang dan jika dia meninggal dunia pada hari itu dikira mati syahid.” (Riwayat At-Tirmizi)
Surah al-Mulk:
-Rasulullah s.a.w. bersabda: “Sesungguhnya di dalam al-Quran terdapat 30 ayat yang kandungannya akan memberi syafaat kepada orang yang membacanya sehingga ia mendapat keampunan dosanya iaitu Surah al-Mulk.” (Riwayat Abu Daud, At-Tirmizi, An-Nasai dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah)
-Daripada Ibnu Abbas r.a., seorang sahabat Rasulullah s.a.w. menceritakan ia telah mendirikan khemah di atas kubur yang beliau tidak ketahui. Dari kuburan itu beliau terdengar suara orang membaca Surah al-Mulk sehingga khatam; beliau lalu menemui baginda dan berkata: “Wahai Rasulullah, saya dirikan khemah di atas sebuah kuburan yang saya tidak ketahui, saya mendengar seorang sedang membaca Surah al-Mulk sehingga khatam.” Aka Nabi s.a.w. bersabda: “Itulah yang menahan dan yang menyelamatkan dia dari seksa kubur.” (Riwayat At-Tirmizi)
-Daripada Jabir r.a.: “Sesungguhnya Rasulullah s.a.w. tidak akan tidur sehingga baginda membaca Surah Alif Laam Miim al-Sajdah dan al-Mulk.” (Riwayat At-Tirmizi)
-Daripada Anas Ibnu Malik berkata, Rasulullah s.a.w. bersabda: “Satu Surah di dalam al-Quran menghadiahkan kepada pembacanya sehingga memasukkannya ke dalam Syurga iaitu ‘Tabaarakal-ladzii’.” (Riwayat At-Tabrani)
-Dari Ibnu Mas’ud bahawa Rasulullah s.a.w. bersabda: “Sesiapa yang membaca Surah al-Mulk setiap malam maka Allah mencegahnya daripada azab kubur.” (Riwayat An-Nasai)
-Rasulullah s.a.w. bersabda: “Sesiapa yang membaca Surah al-Mulk dan as-Sajdah pada waktu malam maka keadaannya seperti ia menemui malam Lailatul-Qadr.” (Riwayat Anas r.a.)
Surah an-Nabaa’, al-Buruuj, Qaaf dan at-Taariq:
-Hadith yang diceritakan oleh Abu Darda’ bermaksud: “Pelajarilah Surah an-Nabaa’; pelajarilah Surah al-Buruuj, pelajarilah Surah Qaaf dan pelajarilah Surah at-Taariq, kerana jika kamu mengetahui fadhilat-fadhilat dan besarnya pahala membaca Surah-surah tersebut, maka kamu akan berhenti dari tugas-tugas kamu lalu mempelajari Surah-surah tersebut; dan juga mendekatkan diri kepada Allah s.w.t. dengan membacanya. Sesungguhnya Allah s.w.t. akan mengampunkan dosa mereka yang mengamalkan membacanya selain dari dosa syirik.
Surah at-Takwiir:
-Mengamalkan membaca surah ini menjauhi kepapaan disamping pahala yang banyak. Rasulullah s.a.w. membacanya boleh dikatakan setiap malam.
– Daripada Ibnu Abbas r.a. beliau berkata, Abu Bakar as-Siddiq r.a. berkata: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya tuan berambut putih (kelihatan tua) kerana Surah-surah Hud, al-Waaqi’ah, al-Mursalat, Amma Yatasaalun dan Iza-Syamsul-Kuwwirat.” (Riwayat At-TIrmizi)
Surah al-A’laa:
-Rasulullah s.a.w. setiap malam membaca Surah-surah yang mengandungi kalimah Tasbih. Sabda baginda: “Sesungguhnya pada Surah yang terdapat kalimah Tasbih terdapat satu ayat yang lebih baik daripada seribu ayat.” Seorang sahabat, ‘Ubai bin Ka’ab mengatakan: “Surah yang utama mengandungi Tasbih ialah Surah al-A’laa.” (Riwayat At-Tirmizi dan An-Nasai)
Surah adh-Dhuhaa:
-Menurut ulama, apabila Surah ini diamalkan membacanya menjadi wirid 7 kali pada setiap pagi ketika matahari terbit dan 7 kali setiap matahari terbenam, insya-Allah akan terselamat dari kehilangan atau kecurian.
-Sekiranya terjadi kehilangan atau kecurian, maka kerjakanlah solat sunat Dhuha tiga kali (dua rakaat sekali) pada setiap pagi Jumaat sehinggalah yang hilang itu di dapati kembali. Selepas memberi salam, berdoalah memohon kepada Allah s.w.t.
-Sesiapa yang mengamalkan membaca Surah adh-Dhuhaa 40 kali setiap hari selama 40 hari dan berdoa memohon kepada Allah s.w.t., insya-Allah hidupnya terjauh dari keadaan fakir.
Surah al-Insyirah:
-Mempermudah segala urusan, dan murah rezeki apabila diamalkan membacanya 7 atau 10 kali setiap lepas solat fardhu.
-Apabila ada sesuatu hajat yang penting, kerjakan solat sunat hajat atau Tahajjud di tengah malam, dan baca Surah ini 103 kali atau lebih banyak menurut kemampuan. Insya-Allah hajatnya akan tercapai.
-Amalkan membaca Surah ini, insya-Allah terjauh dari wabak penyakit panas dan penyakit berjangkit.
Surah al-Qadr:
-Mereka yang mengamalkan membacanya hingga menjadi wirid dipandang hebat dan mulia.
-Mereka yang mengamalkan membacanya seberapa banyak, insya-Allah akan terhindar dari kefakiran.
-Untuk memohon sesuatu hajat kepada Allah, bacalah 141 kali dan berdoa, insya-Allah akan terkabul hajatnya.
-Mereka yang membaca Surah al-Qadr ini semasa keluar dari rumah, insya-Allah akan pulang dengan selamat.
-Mereka yang membaca Surah al-Qadr 10 kali maka akan terhapuslah 1000 dosanya.
Surah al-Bayyinah:
-Rasulullah s.a.w. bersabda: “Sesungguhnya Allah s.w.t. setelah mendengar orang membaca surah ini lalu berfirman kepada pembacanya: “Bergembiralah kamu hai hamba-Ku; dengan kemuliaan-Ku, Aku tidak akan melupaimu dalam setiap gerak tingkah lakumu di dunia dan di akhirat; dan Aku tempatkan kamu di dalam Syurga atas keredhaanmu.””
Surah az-Zalzalah:
-Rasulullah s.a.w. bersabda: “Sesiapa yang membaca Surah az-Zalzalah, maka bandingannya seperti membaca separuh al-Quran.” (Riwayat At-Tirmizi dari Anas)
Surah al-‘Aadiyaat:
-Rasulullah s.a.w. bersabda: “Sesiapa yang membaca Surah al-‘Aadiyaat, maka bandingannya seperti membaca separuh al-Quran.”
Surah al-Fiil:
-Sesiapa yang dizalimi orang, kerjakanlah solat Tahajjud atau Hajat di tengah malam. Selepas membaca al-Fatihah pada rakaat pertama baca Surah al-Fiil 40 kali dan pada rakaat kedua Surah al-Kaafiruun sekali.
-Untuk tertunai hajat, bacalah Surah al-Fiil 20 kali sehari selama 7 hari, insya-Allah termakbul.
-Baca Surah al-Fiil 1000 kali setiap hari selama 40 hari untuk memudahkan mendapat rezeki.
Surah al-Kautsar:
-Menurut sebuah Hadith Rasulullah s.a.w., sesiapa yang membaca Surah al-Kautsar maka Allah akan memberinya minuman dari sungai Syurga.
-Sesiapa yang membaca Surah al-Kautsar 1000 kali, maka Allah s.w.t. akan menghasilkan hajatnya termasuk rezeki dan kenaikan pangkatnya.
-Sesiapa yang mengamalkan membaca Surah al-Kautsar 7 kali semasa dalam keadaan ketakutan, maka Allah s.w.t. akan memberikan perlindungan terhadapnya.
-Sesiapa yang membaca 1000 kali Surah al-Kautsar selepas solat fardhu Isya’ hingga ia tertidur, insya-Allah dapat melihat Nabi Muhammad s.a.w. dalam tidurnya.
Surah al-Kaafiruun:
-Rasulullah s.a.w. bersabda: “Sesiapa yang membaca Surah al-Kaafiruun maka bandingannya seperti membaca seperempat al-Quran; disamping terlepas dari syirik, terjauh dari godaan syaitan dan terlepas dari peristimewa bencana yang mengejutkan.” (Riwayat At-Tirmizi dari Anas)
Surah an-Nasr:
-Sesiapa yang mengamalkan membaca Surah ini akan mendapat pahala yang besar, bandingannya seperti membaca seperempat al-Quran.
-Bacalah Surah ini apabila hendak melakukan kerja-kerja yang rumit atau berat; ataupun semasa hendak keluar rumah, insya-Allah akan mendapat pertolongan Allah s.w.t.
Surah al-Ikhlas:
-Rasulullah s.a.w. bersabda: “Sesiapa yang membaca Surah al-Ikhlas ini satu kali, maka Allah s.w.t. memberi pahala sebanyak pahala 100 orang pahlawan syahid.” (Maksud Hadith dari Ubai bin Ka’ab)
-Rasulullah s.a.w. bersabda: “Sesiapa yang membacanya 10 kali setiap lepas solat Subuh maka tidak akan terjadi kepadanya suatu dosa pun, walaupun syaitan bersungguh-sungguh menggodanya.” (Maksud Hadith dari Ali bin Abu Talib r.a.)
-Rasulullah s.a.w. bersabda: “Sesiapa yang membaca Surah al-Ikhlas satu kali maka seolah-olah ia membaca sepertiga al-Quran.” (Maksud Hadith dari Anas bin Malik)
-Rasulullah s.a.w. bersabda: “Sesiapa yang membaca Surah al-Ikhlas tiga kali maka seolah-olah ia membaca keseluruhan al-Quran.” (Maksud Hadith dari Anas bin Malik)
-Rasulullah s.a.w. bersabda: “Sesiapa yang membaca Surah al-Ikhlas dalam solat-solat fardhu maka Allah s.w.t. mengampuninya berserta kedua ibu bapanya dan orang-orang yang celaka lalu menuliskannya dalam buku daftar orang-orang yang berjaya. (dari sebuah khabar-Majalis)
-Dari Hadith Rasulullah s.a.w. pula bermaksud: “Sesiapa yang membaca Surah al-Ikhlas 10 kali maka Allah s.w.t. akan membinakan untuknya sebuah rumah di dalam Syurga.”
-Rasulullah s.a.w. bersabda: “Sesiapa membaca Surah al-Ikhlas semasa dalam sakit yang membawa kepada kematiannya maka ia tidak akan terkena fitnah kubur dan aman dari himpitan kubur dan ia akan dibawa oleh Malaikat dengan tapak tangannya hingga melepasi sirat menuju ke Syurga.” (Riwayat At-Tabrani)
-Sebuah lagi Hadith Rasulullah s.a.w. bermaksud: “Sesiapa yang membaca Surah al-Ikhlas di atas perkuburan sebanyak 11 kali dan pahalanya dihadiahkan kepada umat Islam yang telah meninggal dunia, maka diterimakan kepadanya pahala sebanyak mereka yang telah meninggal dunia.”
Surah al-Falaq dan An-Naas:
-Rasulullah s.a.w. bersabda: “Ingatlah saya beritahu kepada kamu tentang ta’awuz (doa memohon perlindungan) yang paling berkesan ialah ‘Qul a’uudzu birabbi’.” (Riwayat Ahmad dari Ibnu Abbas r.a.)
Untuk menyembuhkan orang terkena sihir atau yang seumpamanya, bacakan sebanyak 41 kali setiap hari selama 3 hari, 5 atau 7 hari berturut-turut. Insya-Allah akan sembuh.
-Untuk menaikkan semangat berani membela kebenaran dari kekejaman orang-orang memegang kuasa, orang-orang jahat dan sebagainya, bacalah kedua Surah ini 100 kali.
-Juga bacalah kedua Surah ini seberapa banyak apabila kita sesat jalan seperti dalam gelap atau dalam hutan, insya-Allah akan terselamat.
-Amalkan membaca kedua Surah ini 3 kali, pagi dan petang didahului membaca Surah al-Fatihah dan Surah al-Ikhlas, insya-Allah segala keperluan hidupnya akan cukup dan sempurna.

Fadhilat Surat Al Iklas

Ada seorang pembaca blog pakar meminta saya mencarikan info berkenaan dengan fadhilat dan kelebihan Surah al-Ikhlas. Setelah saya belek2 artikel yang saya kumpul selama ini, maka berjumpalah saya dengan info seperti di bawah ini. Hmm, dah alang-alang dapat ni, maka ada baiknya saya kongsikan info berguna ini dengan para pembaca semua. Selamat membaca dan semoga ada manfaatnya.

Bismillah

Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani.

A001

Katakanlah (wahai Muhammad): “(Tuhanku) ialah Allah Yang Maha Esa;

A002

“Allah Yang menjadi tumpuan sekalian makhluk untuk memohon sebarang hajat;

A003

“Ia tiada beranak, dan Ia pula tidak diperanakkan;

A004

“Dan tidak ada sesiapapun yang serupa denganNya”.

  • Dari Imam Bukhari, diriwayatkan daripada Abu Sa’id al-Khudri; seseorang mendengar bacaan surah al-Ikhlas berulang-ulang di masjid. Pada keesokan paginya dia datang kepada Rasulullah s.a.w. dan sampaikan perkara itu kepadanya kerana dia menyangka bacaan itu tidak lengkap. Rasulullah s.a.w berkata, “Demi tangan yang memegang nyawaku, surah itu seperti sepertiga al Quran!”
  • Dari Al-Muwatta’, diriwayatkan oleh Abu Hurairah; Saya sedang berjalan dengan Rasulullah s.a.w, lalu baginda mendengar seseorang membaca surah al-Ikhlas. Baginda berkata, “Wajiblah.” Saya bertanya kepadanya, “Apa ya RasulaLlah?” Baginda menjawab, “Syurga” (Wajiblah syurga bagi si pembaca itu).
  • Sabda-Sabda Rasulullah SAW, “Barangsiapa yang membaca surah Al-Ikhlas, maka seakan-akan dia telah membaca satu pertiga Al-Qur’an” (Hadith Riwayat Ahmad dan An Nasai).
  • Dari Abu Hurairah r.a. – Rasulullah SAW bersabda : “Barangsiapa membaca ‘Qulhuallah (sehingga akhir ayat), maka seolah-olah dia telah membaca sepertiga Al-Qur’an”. “Barangsiapa yang membaca surah Al-Ikhlas tiga kali, maka seakan-akan dia telah membaca Al-quran seluruhnya”. (Hadith Riwayat Al’ugaili dan Rajaa Al Ghanawy) “Barangsiapa yang membaca surah Al-Ikhlas sebelas kali, Allah SWT membangunkan rumah untuknya di syurga..” (Hadith Riwayat Ahmad dan Muadz bin Aras).
  • Dari Ubay Ibn Ka’ab – Rasulullah SAW bersabda : “Barangsiapa membaca Surah Al-Ikhlas satu kali, maka Allah SWT menganugerahkan kepadanya pahala seorang yang beriman kepada Allah SWT, MalaikatNya, Kitab-KitabNya dan Rasul-RasulNya, dan Dia menganugerahkan kepadanya – dari – pahala seperti pahala syuhada”. Ketika aku (Rasulullah SAW) israk ke langit, maka aku telah melihat Arasy di atas 360,000 sendi dan jarak jauh antara satu sendi ke satu sendi ialah 300,000 tahun perjalanan. Pada tiap-tiap sendi itu terdapat padang Sahara sebanyak 12,000 dan luasnya setiap satu padang Sahara itu seluas dari timur ke barat (masyrik ke maghrib) Pada setiap padang Sahara itu terdapat 80,000 malaikat yang mana kesemuanya membaca surah Al-Ikhlas. Setelah mereka selesai membaca surah tersebut, maka berkata mereka “Wahai Tuhan kami, sesungguhnya pahala dari bacaan kami ini, kami berikan kepada orang yang membaca Surah Al-Ikhlas baik ianya lelaki mahupun perempuan” (Riwayat Ibnu Abbas) “Demi Allah yang jiwaku di tanganNya, sesungguhnya ‘Qul Huwallahu Ahad” itu tertulis di sayap malaikan Jibrail A.S., ‘Allahus Somad’ itu tertulis di sayap Mikail A.S., ‘Lam Yalid Walam Yuulad’ tertulis pada sayap Malaikat Izrail A.S. ‘Walam Yakullahu Kufwan Ahad’ tertulis pada sayap Israfil a.s.”

Kita dah baca betapa besarnya fadhilat dan kelebihan orang yang membaca Surah Al-Ikhlas ini. Namun, kalau kita sekadar tahu saja perkara ini tetapi tidak amalkan, maka apalah gunanya. Tersangat rugi besar lah diri kita. Jadi, apa tunggu lagi? Marilah kita memperbanyakkan membaca surah ini. Tapi jangan pula kita hanya pulun baca surah ini, sedangkan surah2 lain kita abaikan. Tak bolehlah begitu yer.

Sekian, selamat beramal.

Basmallah

 

Rahasia Bismillah yang Sering Didengar Tapi Tak Tahu Makna
Dibaliknya!

Berdoa dan membaca Al-Qur'[an adalah anjuran bagi seluruh umat Muslim yang ingin memperoleh ridha Allah SWT dalam dunia maupun kelak nanti di akhirat. Menjadi sebuah pertanyaan, dimana sangat sering sekali saat
berdoa dan membaca tulisan pelajaran bahasa Arab, dimana seluruhnya akan menggunakan bismillah di bagian awal sebagai pembuka.

Lalu, apa sebenarnya arti dari bismillah yang sering sekali dibaca dan didengar tersebut? Seseorang yang menuliskan rahasia di balik kata bismillah, dalam sebuah ulasan berikut ini.

Di sela menunggu datangnya kumandang azan magrib kemarin, saya membaca buku yang ditulis oleh Syaikh Nawawi Al-Bantani, Syarh Marâqil Ubûdiyyah. Kitab ini adalah penjelasan kitab Bidayatul Hidayah-nya Imam Ghazali.

Seperti kebiasaan para ulama salaf dalam menulis buku selalu mengetengahkan dan meletakkan basmalah بسم الله الرحمن الرحيم , ImamGhazali juga mengawali dengan kalimat tersebut. Syaikh Nawawi sebagai penjelas kitab beliau, turut mengulas dengan indah dan penuh pelajaran untuk kita.

Menurut Syaikh Nawawi, kalimat Basmalah merupakan kesatuan dari empat kata yang berdiri secara berjajar: بسم, الله, الرحمن, الرحيم. Hal inisebagai isyarat adanya pertolongan Allah kepada para hamba-Nya yang beriman dari gangguan setan. Sebagaimana firman-Nya:

ثُمَّ لَآَتِيَنَّهُمْ مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَائِلِهِمْ وَلَا تَجِدُ
أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِينَ

“Kemudian Saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan, dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan
mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).” (Qs. Al-A`raf: 17)

Berdasar ayat di atas, menurut Syaikh Nawawi, dengan membaca Basmalah
Allah akan memberikan perlindungan dan pengayoman dari segala mara bahaya dan rasa was-was. Di samping itu, sebagai petunjuk bahwa kemaksiatan seseorang berporos pada empat hal: kemaksiatan yang dilakkan secara sembunyi-sembunyi, terang-terangan, di waktu pagi, dan di waktu
siang. Dengan membaca Basmalah, dosa aneka kemaksiatan terhapus dan pupus berkat membaca Basmalah.

Lebih lanjut, Syaikh Nawawi memberi arti di balik tiap huruf yang menempel pada kalimat Basmalah ini.

Pertama, Ba`: Barâ-atullah. Artinya jaminan keselamatan kepada orang-orang yang berbahagia dengan iman dalam dadanya. Dalam makna yang lebih dalam, orang beriman tidak boleh alpa dari membaca Basmalah dalam keadaaa apapun, selama perbuatan itu berada dalam kebaikan.

Kedua, Sîn: Satrullah. artinya perlindungan Allah. Makna ini memberi penjelasan bahwa orang mukmin tidak pernah melewatkan tiap langkahnya dengan membaca Basmalah yang dengannya, kala ia bertemu orang yang
melawan Allah, ia berlindung dari kebodohannya.

Ketiga, Mîm: mahabbattuhu. Artinya rasa cinta Allah kepada seorang Muslim yang membaca Baslamah. Seseorang yang ingin memperoleh cinta Allah, tentulah bibirnya tidak kering dari Basmalah.

Keempat, Alif: ulfatuhu. Artinya keramahan Allah. Allah itu Maharamah, Mahapengasih lagi Mahapenyayang. Keramahan Allah akan semakin muncul kepada mereka yang membaca Basmalah.

Kelima, Lâm: lathâfatuhu. Artinya kelembutan Allah. Hikmah di balik membaca Basmalah mendapat kenyamanan dan kelembutan dalam hatinya. Sikap dan sifat jelek akan hilang berganti kebaikan dan hati berhias kelembutan.

Keenam, hâ`: hidâyatuhu. Artinya petunjuk Allah. Seseorang yang membaca Basmalah, akan terbimbing dan terarah dalam naungan hidayah.

Ketujuh, Râ`: ridhwânuhu. Artinya kerelaan Allah. Ridha Allah akan menempel pada yang melafalkan Basmalah. Jika Allah telah ridha pada seseorang, tidak ada lagi gunda dan gulana, karena ridha-Nya telah hinggap dalam diri. Pelaku maksiat pun yang membaca Basmalah dengan niat taubat kepada Allah, maka bacaan tersebut menjadi jembatan ridha Allah.

Kelapan, Hâ: Hilmuhu. Artinya Kesabaran Allah. Hikmah ini memberi pelajaran tentang kesabaran Allah pada orang-orang yang berdosa. Mereka yang berbuat aniaya, kezaliman, kegaduhan yang merugikan umat manusia,kekrisuhan, akan tetap memperoleh kesabaran dari Allah dengan bacaan
Basmalah.

Kesembilan, Mîm: Minnatuhu. Anugerah Allah. Orang-orang beriman yang membaca Basmalah mendapat anugerah, kebajikan, dan anugerah Allah. Oleh karenanya, setiap perbuatan dan perkataan yang diawali dengan Basmalah, menjadi berkah untuk semua.

Kesepuluh, Nûn:Nûrul Ma`rifah. Artinya cahaya pengetahuan. Dengan kata lain, kalimat basmalah mengandung unsur cahaya Ilahi. Dan cahaya itu diberikan kepada hamba-hamba-Nya yang bertakwa.

Kesebelas, Yâ`: Yadullâh. Artinya tangan (penjagaan) Allah. Allah memberikan penjagaan pada diri orang yang membaca basmalah. Bacalah pada saat di rumah, kendaraan, tempat kerja, dan di mana saja. Dengan membaca tersebut, Allah turunkan penjagaan dan pengayoman kepadanya.

MasyaAllah, begitu indah dan sangat luar biasa sekali arti bismillah yang kita anggap hanya sebagai bagian doa saja. Ternyata arti di
dalamnya sungguhlah dalam dan menggetarkan hati.

RAHSIA BISMILLAH DAN ROH IDHAFI

*AL-RUH AL-IDHAFI*
Kata Al-Marhum Syeikh Naem As-Saufi dalam kitab Mengenal Ruh : Bermula ada pun Ruh Idhafi itu maka daripadanya asalnya Jawahir.
Ada pun Ruh Idhafi itu ialah Nuktah. Yang mengadakan Nuktah itu Zat Allah yang Maha Suci. Maka Nuktah itu adalah Titik. Maka Titik itu didalam BA, maka bernamalah ia Bismillah.

Maka dari huruf Bismillah itulah asalnya kejadian alam semesta dan segala isi–isinya. Apabila BA itu terbalik ianya dinamakan NUN. Maka Roh Idafi itulah izin Allah di dalam diri kita. Maka Ruh Idhafi itulah dinamakan Ujud Idhafi. Maka Ruh Idhafi itulah dinamakan Nyawa Muhammad, Nyawa Adam, Nyawa orang-orang Mukmin dan Nyawa kepada Ruhani.

Maka kenyataan Ruh Idhafi itu lah Ruhul Quddus. Maka kenyataan Ruhul Quddus itu ialah Ruhani. Kenyataan Ruhani itu ialah Nafas kita. Maka ada pun Ruh Idhafi itu didalam diri. Maka Hakeqat itu diri, dan diri itu didalam Idhafi.

Pasal Nabi Musa AS tidak kenal apa itu Idhafi, maka sebab itu Nabi Musa AS tidak kenal siapa itu Nabi Khidir AS. Maka sebab itu Nabi Musa tidak sanggup mengikuti perjalanan Nabi Khidir AS sampai pada edahnya… Wallahu’alam…

*[ Qarin jin pendamping manusia ]*

Qarin adalah jin yang dicipta oleh Allah sebagai pendamping atau kembar kepada setiap insan yang dilahirkan (manusia). Dia dikatakan sebagai“syaitan” kepada manusia itu. Setiap manusia yang dilahirkan ke dunia ini pasti ada qarin nya sendiri. Rasulullah s.a.w. tidak terkecuali.

Cuma bezanya, qarin Rasulullah adalah muslim. Manakala yang lain-lainnya
adalah kafir. Pada umumnya qarin kafir ini mendorong “dampingan”nya membuat kejahatan. Dia membisikkan was-was, melalaikan ibadah seperti solat, membaca al-Quran dan sebagainya. Malah ia bekerja sekuat tenaga untuk menghalang manusia dampingannya melakukan ibadah dan kebaikan.

Untuk mengimbangi usaha qarin ini Allah utuskan malaikat (Maha Adil Allah). Malaikat ini akan membisikkan hal-hal kebenaran dan mengajak membuat kebaikan. Maka terpulanglah kepada setiap manusia membuat pilihan.Walau bagaimanapun orang2 Islam mampu menguasai dan menjadikan pengaruh
qarinnya lemah tidak berdaya.

Caranya ialah dengan membaca “Bismillahir Rahmanir Rahim” (basmalah) sebelum melakukan sebarang pekerjaan, banyak berzikir, membaca al-Quran, melakukan kebaikan dan taat melaksanakan perintah Allah. Secara tidak langsung manusia itu akan meninggalkan nafsu syahwat dan sifat-sifat
tercela. Membersihkan dirinya bersesuaian dengan martabat malaikat tersebut.

Pernah satu ketika dulu para ‘ustaz” pendakwah menceritakan bahawa apabila kita makan berserta Bismillah…. syaitan akan kelaparan dan kurus tetapi jika sebaliknya ia semakin gemuk. Pada awalnya memang
mengelirukan dan sukar difahami bagaimana syaitan itu boleh kurus kerana bukan kita seorang sahaja manusia di muka bumi ini. Bukan semuanya baca basmalah bila hendak makan dan minum. Setelah dibangkitkan soal qarin ini baharulah kita faham kedudukan sebenarnya. Syaitan yang dimaksudkan
ialah jin qarin ini (sifatnya berlawanan dengan sifat malaikat – sebab itu disebut syaitan) dan ia khusus untuk setiap individu.

Sabda Rasulullah s.a.w. daripada Abdullah Mas’ud r.a. maksudnya: “Setiap kamu ada Qarin daripada bangsa jin, dan juga Qarin daripada bangsa malaikat. Mereka bertanya: “Engkau juga ya Rasulullah.” Sabdanya: “Ya
aku juga ada, tetapi Allah telah membantu aku sehingga Qarin itu dapat kuislamkan dan hanya menyuruh aku dalam hal kebajikan sahaja.” (Riwayat Ahmad dan Muslim)
Kewujudan qarin ialah untuk menggoda manusia, menampakkan hal-hal yang buruk dan hal-hal yang jahat-jahat seolah-olah baik pada anggapan manusia, lalu akhirnya manusia terpengaruh atau terpesong.

Dalam surah al-An’am: 112 terdapat firman Allah: “Dan demikianlah kami jadikan bagi setiap nabi itu musuh dari jenis manusia dan jin,sebahagian daripada mereka membisikkan kepada yang lain perkataan yang indah-indah untuk menipu”.

Ath-Thabarani mengisahkan riwayat dari Syuraik bin Thariq. Ia berkata,Rasululloh Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda, yang artinya: “Tidak ada seseorang di antara kalian melainkan ada baginya seorang syaitan.”
Mereka bertanya, “Juga bagimu, ya Rasulullah?” “Ya, juga bagiku, tetapi
Allah melindungiku sehingga aku selamat.”(HR. Ibnu Hibban)

Jin ini, menurut para alim ulama’, bukanlah dari kalangan jin yang biasa. Jin ini tugasnya hanya untuk menyesatkan ‘tuan’nya, yang
didampingi dari awal kelahiran hingga kematian manusia tersebut. Ada juga qaul yang menyatakan bahawa jin ini dilahirkan bersama-sama kita, akan tetapi ianya tidak mati apabila kita meninggal dunia kerana hayat mereka dipanjangkan Allah, dan mereka hanya dimatikan menjelang hari Qiamat.

Ketika manusia mati sama ada dalam keadaan beriman kepada Allah atau mati dalam keadaan murtad, syirik atau kufur hasil daripada tipu helah iblis dan syaitan yang sentiasa berada di samping manusia, menemani manusia ke mana dia pergi, ataupun mati dalam Islam tetapi bergelumang dalam maksiat.

Qarin akan berpisah dengan “kembar”nya apabila manusia meninggal dunia.Roh manusia akan ditempatkan di alam barzakh, sedangkan qarin terus hidup kerana lazimnya umur jin adalah panjang. Walau bagaimanapun,
apabila tiba hari akhirat nanti maka kedua-duanya akan dihadapkan ke hadapan Allah untuk diadili.Tetapi qarin akan berlepas tangan dan tidak bertanggungjawab atas
kesesatan atau kederhakaan manusia.

*[ HAKIKAT MUHAMMAD ]*

Dalam bahasa tasawuf/sufi hakikat muhammad berhubungan dengan roh al
quddus dengan roh al-muhammadiyah. dibawah ini penulis kemukakan analis
hal tsb dalam perspektif wali agung Syeikh Abdul Qodir al-Jaelani dan juga dalam perspektif wali di tanah jawa , yang sebagian perjalanan pemahaman tentang tasawufnya banyak di pengaruhi oleh wali agung Syeikh
al-Jaelani.

Anda mungkin pernah bertanya-tanya mengapa wajah rasulullah tidak bisa
atau tidak boleh di gambarkan? .. alasan yang muncul kadang karena pada saat itu belum ada fotografi sehingga gambarnya tidak mungkin tepat,kalau hanya itu alasannya, kurang tepat bagi saya, karena pasa masa nabi-nabi yang lain juga belum ada tekhnik foto, dan tidak
dipermasalahkan gambar-gambar para nabi dan wali yang ada.

Kalau kita melihat banyak kitab dan buku yang ada, pengambaran Allah dan Nabi Muhammad diilustrasikan dengan dengan cahaya yang terang benderang.inspirasi dari ilustrasi cahaya tsb sebenarnya berasal dari QS:Al-Nur:35 tentang nur illahi. Sementara Muhammad adalah personalisasi di dunia nur
tsb, maka dalam hal sosok Muhammad yang harus di perhatikan bukan person historisnya ,akan tetapi essensinya dalam bentuk substansi nur muhammad,cahaya pilihan dalam bentuk manusia yang terpuji (Sempurna), karena justru dengan nur muhammad itulah, maka person historis Nabi Muhammad bermakrifat secara musyahadah dan dengan mata telanjang(Ibn Arabi:26)

dan dengan cahaya makrifat Nabi Muhammad maka seluruh makhluk dapat mengenali, dan melalui keutamaannya mengungguli seluruh makhluk, mereka memberi pengakuan. Jelas menurut Syeikh al-Jaelani, Nur Muhammad ciptaan pertama dan utama Allah,yang di cipta dari nur Allah (esensi) sendiri,atau memang cahaya khusus yang di karuniakan Allah sendiri, untuk merujuk pada keutamaan dan kemuliaanya sebagai prototipe al-insan
al-kamil(al-jaelani:121).

Dalam kaitan bahwa Nabi Muhammad Hakikatnya bukan sosok historisnya yang
harus di rujuk, maka asma’ Muhammad bukanlah nama asal dari rasulullah yang agung ini. Muhammad adalah nama dunianya, di mana nama aslinya sejak kecil adalah “Ahmad”, sosok yang penuh dengan keterpujian,sementara secara sepiritualnya, dan dalam posisinya terhadap Allah,
Rasulullah mengemukakan dirinya sendiri bahwa: Ana Ahmadun bi-la mim”.
Artinya pada dirinya tidak lain penyandang nama “Ahad” dia adalah pengejawentahan dari Yang Esa. Inilah yang juga di sebut Roh Al- Quds, roh suci untuk meneruskan penzahiran yang paling sempurna dalam peringkat alam lahut(Al-jaelani:27) dalam hal ini para wali kuno tanah jawa memberikan penjelasan secara tepat sbb:

‘…. Muhammad itu pada hakikatnya Nur Allah, yang dalam bentuk lahir ialah muhammad “… persis ungkapan Al Ghazali: bahwa Muhammad yang seorang nabi/rasul dengan Muhammad yang seorang arab mesti kita harus bisa membedakan walaupun memang kenyataanya Nabi Muhammad lahir di
jazirah arab.

Di sinilah rahasia dari menyatunya syahadat rasul ke dalam syahadat tauhid, dan inilah jawaban mengapa sejak Nabi Adam AS menghuni surga,digerbangnya sudah terdapat tulisan syahadat rasul ini. Ya Nur Muhammada
selalu menyertai roh dari semua jiwa yang akan dan pernah ada di alam semesta ini. Ini pula kunci rahasia mengapa para nabi yang pernah ada memohon kepada Allah agar di jadikan sebagai umat Nabi Muhammad
saw.(Al-jaelani :121).

Nur muhammad dalam perspektih Syaikh Abdul Qodir Al-Jaelani di sebut dengan sebutan Roh Muhammad, yang diciptakan dari cahaya ketuhanan(nurun ala nurin) nur Muhammad merupakan realitas ghaib yang menjadi
inti segala penciptaan. Oleh karenanya kadang ia disebut Nur, Roh, Qalam (tercipta dari perkataan kun). Ia merupakan realitas yang memiliki banyak nama menurut fungsi dan dari mana sudut mana kita memandang
(al-jaelani:7).

Maka realitas batin seperti inilah yang diberikan kepada orang-orang sufi sebagai Hakikat Al-Muhammadiyah. Jika disebut dengan nur tau cahaya karena ia memang bebas dan bersih dari segala kegelapan, karena adanya cahaya tsb. Realitas dalam fungsinya di dunia tampak pada gelarnya sebagai ‘Aql al-kull(Akal semesta) karena pengetahuanya tentang segala sesuatu.

Ia mendapat gelar Qalam, karena dari pengetahuannya dalam akal semesta ia menyebarkan ilmu dan hikmah dan menzahirkan ilmu dalam bentuk huruf dan perkataan, ia disebut roh karena menjadi esensi kehidupan, dan memunculkan yang hidup.

Maka menurut Al-Jaelani, Muhammad adalah nama insan dalam alam gaib, dimana roh berkumpul, yang menjadi sumber dan asal segala sesuatu. Disinilah letak dari logika bahwa Allah menciptakan alam, karena akan
menciptakan person dari muhammad utk keperluan alam ini. Dari kelahiran Nur Muhammad inilah diikuti oleh penciptaan makhluk-makhluk yang lain serta Arsy-nya.

Dalam pengejawentahannya, menurut al Jaelani dan para tokoh sufi lainya,Allah kemudian menurunkan nur dari tempat kejadiannya, yaitu alam lahut ke alam asma’ Allah, yaitu alam penciptaan sifat-sifat Allah dan alam akal roh semesta. Kemudian di turunkan lagi ke alam malaikat utk di
pakaikan pakaian kemalaikatan. Lalu diturunkan lagi ke alam ajsam yang
terjadi unsur api, udara, air dan tanah, disitulah roh diberikan jasmaniah beserta nafsu-nafsunya(al-jaelani:9).

Setelah roh mengalami badanisasi inilah ia mulai mengalami kehilangan nur, dan lupa akan asal serta perjanjian azalinya dengan Allah. Namun Allah juga tetap memberikannya bekal untuk kembali dalam bentuk mata
hati atau bashirah yang menjadi gerbang bagi gerak bebas roh al -idhafi sebagai mursyid setiap jiwa. Hanya saja, basirah ini akan berfungsi optimal kalau seseorang selalu berada dalam taqarrubnya kepada Allah.
Dengan bashirahnya inilah ia akan sanggup menembus kabut alam ghaib, dan menyingkap segala hijab yang menjadi penghalangnya untuk kembali kepada Allah.

Orang sudah dapat memfungsikan bashirahnya dan mendayagunakan Roh Al-Muhammad-nya sebagai pusat perjalanan sepiritualnya. maka ia akan bisa menembus semesta, karena letak nur muhammad itu sendiri berada di langit tujuh berada dalam arsy-nya yang menyatu dan menyanding dengan Allah itu sendiri. Ia akan dapat kembali terserap dalam kesatuan nur essensial, sehingga ia dapat melihat apa yang belum pernah dilihat, dan mengatasi semua penglihatan dan benda yang dapat dilihat..

Menurut Al-Jaelani, hal yang di perlukan orang awam utk membuka bashirahnya adalah dengan mencari orang yang bashirohnya sudah terbuka dan sudah di daya gunakan secara optimal. Hanya melalui orang yang sudah mata hatinya sudah di fungsikan secara semestinya, orang awam dapat memasuki dunia sufisme, serta menunggu giliranya untuk terbukanya mata bashirohnya kepada Allah, karena hanya dengan terbukanya pintu
bashirohnya inilah, maka ia dapat menjalani fungsi utamanya di ciptakan di dunia, yakni untuk bermakrifatullah. Yang harus di ingat adalah bahwa bahwa posisi Roh Al-Muhammadiyah ini hanya dapat bertahan dan berfungsi pada pribadi rasul, nabi, auliya’ dan kekasih-kekasihnya. Maka tidak ada pilihan lain bagi diri kita masing-masing untuk semaksimal mungkin agar dapat menjadi hamba dan kekasih Allah.

Tentu sempat muncul pertanyaaan , mengapa roh suci ini di turunkan kedunia yang fana’ ini ? Ia di hantarkan ketempat yang paling terendah
supaya ia dapat kembali ke asalnya yaitu berpadu dan berdampingan dengan Allah saja atau “innal lillahi wa inna ilahi rajiun”. seperti ketika ia berada dalam pakaian daging, darah, dan tulang itu. melalui mata hati Yang ada di dalam wadag-nya, ia dapat selalu menanam, memelihara dan memupuk benih kesatuan dan ke-esaan, serta berusaha menyuburkan rasa
“berpadu” dan berdampingan” dengan Allah. Demikian menurut Syaikh Abdul QodirAl-Jaelani (al-jaelani:28). Inilah hakikat roh suci.

Adapun ganjaran bagi roh suci, menurut al-jaelani, adalah melihat makhluk yang pertama dilahirkan. Ketika itu, ia akan dapat melihat
keindahan Allah. Kepadanya di perlihatkan rahasia illahiah. penglihatan dan pendengaranya menjadi satu. tidak ada perbandingan, tidak ada persamaan, dengan sesuatu apapun. Dilihatnya kesatuan Jalal (kegagahan,kemurkaan)dengan sifat Jamal (keindahan, kecantikan) Allah. Sifat Jalal
dan Jamal menjadi satu dalam pandanganya (al-jaelani:27). Inilah kunci kearifan dirinya sebagai buah makrifat dan hakikat yang telah disaksikan dan dialami oleh roh suci. Ia mendapat karunia kebeningan dan kesucian
batinya berupa shafa’ al-asror (rahasia-rahasia suci). Dan pengalaman parawali inilah yang menjadikan benar-benar hidup di sisi tuhannya, walaupun jasad kita kembali kepada zatnya masing. Inilah kehidupan sejati yang perlu kita capai hidup penuh dengan kesempurnaan di sisi illahi rabbi………………….

*[ 9 JENIS ROH ]*

Menurut ilmu batin pada diri manusia terdapat sembilan jenis Roh. Masing-masing roh mempunyai fungsi sendiri-sendiri. Ke sembilan macam roh yang ada pada manusia itu adalah sebagai berikut :

*1. Roh Idofi (Roh Ilofi) : *Adalah roh yang sangat utama bagi manusia.Roh Idofi juga disebut “JOHAR AWAL SUCI”, karena roh inilah maka manusia dapat hidup. Bila roh tersebut keluar dari raga, maka manusia yang
bersangkutan akan mati. Roh ini sering disebut “NYAWA”. Roh Idofi merupakan sumber dari roh-roh lainnyapun akan turut serta. Tetapi
sebaliknya kalau salah satu roh yang keluar dari raga, maka roh Idofi tetap akan tinggal di dalam jasad. Dan manusia itu tetap hidup. Bagi
mereka yang sudah sampai pada irodat Allah atau kebatinan tinggi, tentu akan bisa menjumpai roh ini dengan penglihatannya. Dan ujudnya mirip diri sendiri, baik rupa maupun suara serta segala sesuatunya.

Bagai berdiri di depan cermin. Meskipun roh-roh yang lain juga demikian, tetapi kita dapat membedakannya dengan roh yang satu ini. Alamnya roh idofi berupa nur terang benderang dan rasanya sejuk tenteram (bukan dingin). Tentu saja kita dapat menjumpainya bila sudah mencapai tingkat”INSAN KAMIL”.

*2. Roh Rabani : *Roh yang dikuasai dan diperintah oleh roh idofi. Alamnya roh ini ada dalam cahaya kuning diam tak bergerak. Bila kita berhasil menjumpainya maka kita tak mempunyai kehendak apa-apa. Hatipun
terasa tenteram. Tubuh tak merasakan apa-apa.

*3. Roh Rohani : *Roh inipun juga dikuasai oleh roh idofi. Karena adanya roh Rohani ini, maka manusia memiliki kehendak dua rupa. Kadang-kadang suka sesuatu, tetapi di lain waktu ia tak menyukainya. Roh ini mempengaruhi perbuatan baik dan perbuatan buruk. Roh inilah yang menepati pada 4 jenis nafsu, yaitu :

· Nafsu Luwamah (aluamah)
· Nafsu Amarah
· Nafsu Supiyah
· Nafsu Mulhamah (Mutmainah)

Kalau manusia ditinggalkan oleh roh rohani ini, maka manusia itu tidak mempunyai nafsu lagi, sebab semua nafsu manusia itu roh rohani yang mengendalikannya. Maka, kalau manusia sudah bisa mengendalikan roh rohani ini dengan baik, ia akan hidup dalam kemuliaan. Roh rohani ini sifatnya selalu mengikuti penglihatan yang melihat. Di mana pandangan
kita tempatkan, di situ roh rohani berada. Sebelum kita dapat menjumpainya, terlebih dulu kita akan melihat bermacam-macam cahaya bagai kunang-kunang. Setelah cahaya-cahaya ini menghilang, barulah muncul roh rohani itu.

*4. Roh Nurani : *Roh ini di bawah pengaruh roh-roh Idofi. Roh Nurani ini mempunyai pembawa sifat terang. Karena adanya roh ini menjadikan manusia yang bersangkutan jadi terang hatinya. Kalau Roh Nurani meninggalkan tubuh maka orang tersebut hatinya menjadi gelap dan gelap fikirannya.

Roh Nurani ini hanya menguasai nafsu Mutmainah saja. Maka bila manusia ditunggui Roh Nurani maka nafsu Mutmainahnya akan menonjol, mengalahkan nafsu-nafsu lainnya.
Hati orang itu jadi tenteram, perilakunyapun baik dan terpuji. Air mukanya bercahaya, tidak banyak bicara, tidak ragu-ragu dalam menghadapi segala sesuatu, tidak protes bila ditimpa kesusahan. Suka, sedih, bahagia dan menderita dipandang sama.

*5. Roh Kudus (Roh Suci): *Roh yang di bawah kekuasaan Roh Idofi juga. Roh ini mempengaruhi orang yang bersangkutan mau memberi pertolongan kepada sesama manusia, mempengaruhi berbuat kebajikan dan mempengaruhi berbuat ibadah sesuai dengan kepercayaan yang dianutnya.

*6. Roh Rahmani : *Roh di bawah kekuasaan roh idofi pula. Roh ini juga disebut Roh Pemurah. Karena diambil dari kata “Rahman” yang artinya pemurah. Roh ini mempengaruhi manusia bersifat sosial, suka memberi.

*7. Roh Jasmani : *Roh yang juga di bawah kekuasaan Roh Idofi. Roh ini menguasai seluruh darah dan urat syaraf manusia. Karena adanya roh jasmani ini maka manusia dapat merasakan adanya rasa sakit, lesu, lelah,
segar dan lain-lainnya. Bila Roh ini keluar dari tubuh, maka ditusuk jarumpun tubuh tidak terasa sakit. Kalau kita berhasil menjumpainya,maka ujudnya akan sama dengan kita, hanya berwarna merah.
Roh jasmani ini menguasai nafsu amarah dan nafsu hewani. Nafsu hewani ini memiliki sifat dan kegemaran seperti binatang, misalnya: malas, suka setubuh, serakah, mau menang sendiri dan lain sebagainya.

*8. Roh Nabati : *Ialah roh yang mengendalikan perkembangan dan pertumbuhan badan. Roh ini juga di bawah kekuasaan Roh Idofi.

*9. Roh Rewani :* Ialah roh yang menjaga raga kita. Bila Roh Rewani keluar dari tubuh maka orang yang bersangkutan akan tidur. Bila masuk ke tubuh orang akan terjaga. Bila orang tidur bermimpi dengan arwah
seseorang, maka roh rewani dari orang bermimpi itulah yang menjumpainya.
Jadi mimpi itu hasil kerja roh rewani yang mengendalikan otak manusia.Roh Rewani ini juga di bawah kekuasaan Roh Idofi. Jadi kepergian Roh Rewani dan kehadirannya kembali diatur oleh Roh Idofi. Demikian juga
roh-roh lainnya dalam tubuh, sangat dekat hubungannya dengan Roh Idofi.

HAKIKAT BISMILLAH HURUF PER HURUf

Dalam suatu hadits Nabi saw. Beliau bersabda, Setiap kandungan dalam seluruh kitab-kitab Allah diturunkan, semuanya ada di dalam Al Quran. Dan seluruh kandungan Al Quran ada di datam Al Fatihah. Dan semua yang ada dalam Al Fatihah ada di dalam Bismillah hirrahmaan nirrahiim.

Bahkan disebutkan dalam hadits lain, setiap kandungan yang ada dalam Bismillah hirrahmaan nirrahiim ada di dalam huruf Baa, dan setiap yang terkandung di dalam Baa ada di dalam titik yang berada dibawah Baa.

Sebagian para Arifin menegaskan, Dalam perspektif orang yang makrifat kepada Allah, Bismillaah hirrahmaan nirrahim itu kedudukannya sama dengan kun dari Allah.

Perlu diketahui bahwa pembahasan mengenai Bismillah hirrahmaan nirrahiim banyak ditinjau dari berbagai segi, baik dari segi gramatikal (Nahwu dan sharaf) atau pun segi bahasa (etimologis), disamping tinjuan dari materi
huruf, bentuk, karakteristik, kedudukan, susunannya serta keistemewaanya
atas huruf-huruf lainnya yang ada dalam Surat Pembuka Al Qur’an, kristalisasi dan spesifikasi huruf huruf yang ada dalam huruf Baa,
manfaat dan rahasianya.

Tujuan kami bukan mengupas semua itu, tetapi lebih pada esensi atau hakikat makna terdalam yang relevan dengan segala hal di sisi Allah swt, Pembahasannya akan saling berkaitan antara satu sama lainnya, karena seluruh tujuannya adalah Ma’rifat kepada Allah swt.

Kami memang berada di gerbangNya, dan setiap ada limpahan baru di dalam jiwa maka ar-Ruhul Amin turun di dalam kalbunya kertas. Ketahuilah bahwa Titik yang berada dibawah huruf Baa’ adalah awal mula setiap surat dan
Kitab Allah Ta’ala. Sebab huruf itu sendiri tersusun darititik, dan sudah semestinya setiap Surat ada huruf yang menjadi awalnya, sedangkan setiap huruf itu ada titik yang menjadi awalnya huruf. Karena itu menjadi keniscayaan bahwa titik itu sendiri adalah awal dan pada setiap surat dan Kitab Allah Ta’ala.

Kerangka hubungan antara huruf Baa dengan Tititknya secara komprehensif akan dijelaskan berikut nanti. Bahwa Baa dalam setiap surat itu sendiri sebagai keharusan adanya dalam Basmalah bagi setiap surat, bahkan di dalam surat Al-Baqarah. Huruf Baa itu sendiri mengawali ayat dalam surat tersebut. Karena itu dalam konteks inilah setiap surat dalam Al-Qur’an mesti diawali dengan Baa sebagaimana dalam hadits di atas, bahwa seluruh
kandungan Al-Qur’an itu ada dalam surah Al-Fatihah, tersimpul lagi di dalam Basmalah, dan tersimpul lagi dalam Huruf Baa, akhirnya pada titik.

Hal yang sama , Allah SWT dengan seluruh yang ada secara paripurna sama sekali tidak terbagi-bagi dan terpisah-pisah. Titik sendiri merupakan syarat-syarat dzat Allah Ta’ala yang tersembunyi dibalik khasanahnya
ketika dalam penampakkan-Nya terhadap mahlukNya. Amboi, titik itu tidak tampak dan tidak Layak lagi bagi anda untuk dibaca selamanya mengingat kediaman dan kesuciannya dari segala batasan, dari satu makhraj ke makhraj lainya. Sebab ia adalah jiwa dari seluruh huruf yang keluar dari
seluruh tempat keluarnya huruf. Maka,camkanlah, dengan adanya batin dari
Ghaibnya sifat Ahadiyah.

Misalnya anda membaca titik menurut persekutuan, seperti huruf Taa’ dengan dua tik, lalu Anda menambah satu titik lagi menjadi huruf Tsaa’, maka yang Anda baca tidak lain kecuali Titik itu sendiri. Sebab Taa’ bertitik dua, dan Tsaa’ bertitik tiga tidak terbaca,karena bentuknya satu, yang tidak terbaca kecuali titiknya belaka. Seandainya Anda membaca di dalam diri titik itu niscaya bentuk masing-masing berbeda dengan lainnya. Karena itu dengan titik itulah masing-masing dibedakan,
sehingga setiap huruf sebenarnya tidak terbaca kecuali titiknya saja.Hal yang sama dalam perspektif makhluk, bahwa makhluk itu tidak dikenal kecuali Allah.

Bahwa Anda mengenal-Nya dari makhluk sesungguhnya Anda mengenal-Nya dari
Allah swt. Hanya saja Titik pada sebagian huruf lebih jelas satu sama lainnya, sehingga sebagian menambah yang lainnya untuk
menyempurnakannya, seperti dalam huruf-huruf yang bertitik, kelengkapannya pada ttik tersebut. Ada sebagian yang tampak pada
kenyataannya seperti huruf Alif dan huruf-huruf tanpa Titik.

Karena huruf tersebut juga tersusun dari titik-titik. Oleh sebab itulah, Alif lebih mulia dibanding Baa’,karena Titiknya justru menampakkan diri dalam wujudnya, sementara dalam Baa’ itu sendiri tidak tampak (Titik berdiri sendiri). Titik di dalam huruf Baa’ tidak akan tampak, kecuali dalam rangka kelengkapannya menurut perspektif penyatuan. Karena Titik suatu huruf Merupakan kesempurnaan huruf itu sendiri dan dengan sendirinya menyatu dengan huruf tersebut. Sementara penyatuan itu sendiri
mengindikasikan adanya faktor lain, yaitu faktor yang memisahkan antara huruf dengan titiknya.

Huruf Alif itu sendiri posisinya menempati posisi tunggal dengan sendirinya dalam setiap huruf. Misalnya Anda bisa mengatakan bahwa Baa’itu adalah Alif yang di datarkan Sedang Jiim, misalnya, adalah Alif dibengkokkan’ dua ujungnya. Daal adalah Alif yang yang ditekuk tengahnya.

Sedangkan Alif dalam kedudukan titik, sebagai penyusun struktur setiap huruf ibarat Masing-masing huruf tersusun dari Titik. Sementara Titik bagi setiap huruf ibarat Neucleus yang terhamparan. Huruf itu sendiri seperti tubuh yang terstruktur. Kedudukan Alif dengan kerangkanya seperti kedudukan Titik. Lalu huruf-huruf itu tersusun dari Alif sebagimana kita sebutkan, bahwa Baa’ adalah Alif yang terdatarkan.

Demikian pula Hakikat Muhammadiyyah merupakan inti dimana seluruh jagad
raya ini diciptakan dari Hakikat Muhammadiyah itu. Sebagaimana hadits
riwayat Jabir, yang intinya Allah swt. menciptakan Ruh Nabi saw dari Dzat-Nya, dan menciptakan seluruh alam dari Ruh Muhammad saw. Sedangkan Muhammad saw. adalah Sifat Dzahirnya Allah dalam makhluk melalui Nama-Nya dengan wahana penampakan Ilahiyah.

Anda masih ingat ketika Nabi saw. diisra’kan dengan jasadnya ke Arasyyang merupakan Singgasana Ar-Rahman. Sedangkan huruf Alif, —walaupun huruf-huruf lain yang tanpa titik sepadan dengannya, dan Alif merupakan
manifestasi Titik yang tampak di dalamnya dengan substansinya — Alif memiliki nilai tambah dibanding yang lain. Sebab yang tertera setelah Titik tidak lain kecuali berada satu derajat. Karena dua Titik manakala
disusun dua bentuk alif, maka Alif menjadi sesuatu yang memanjang. Karena dimensi itu terdiri dari tiga: Panjang, Lebar dan Kedalaman.

Sedangkan huruf-huruf lainnya menyatu di dalam Alif,seperti huruf Jiim. Pada kepala huruf Jiim ada yang memanjang, lalu pada pangkal juga memanjang, tengahnya juga memanjang. Pada huruf Kaaf misalnya, ujungnya memanjang, tengahnya juga memanjang namun pada pangkalnya yang pertama lebar.

Masing-masing ada tiga dimensi. Setiap huruf selain Alif memiliki dua atau tiga jangkauan yang membentang. Sementara Alif sendiri lebih mendekati titik. Sedangkan titik , tidak punya bentangan. Hubungan Alif diantara huruf-huruf yang Tidak bertitik, ibarat hubungan antara Nabi Muhammad saw, dengan para Nabi dan para pewarisnya yang paripurna. Karenanya Alif mendahului semua huruf.

Diantara huruf-huruf itu ada yang punya Titik di atasnya, ada pula yang punya Titik dibawahnya,Yang pertama (titik di atas) menempatip osisi
“Aku tidak melihat sesuatu sebelumnya) kecuali melihat Allah di sana”.

Diantara huruf itu ada yang mempunyai Titik di tengah, seperti Titik putih dalam lobang Huruf Mim dan Wawu serta sejenisnya, maka posisinya pada tahap, ”Aku tidak melihat sesuatu kecuali Allah didalamnya.”
Karenanya titik itu berlobang, sebab dalam lobang itu tampak sesuatu selain titik itu sendiri Lingkaran kepada kepala Miim menempati tahap,
“Aku tidak melihat sesuatu” sementara Titik putih menemptai “Kecuali aku melihat Allah di dalamnya.”

Alif menempati posisi “Sesungguhnya orang-orang yang berbaiat kepadamu
sesungguhnya mereka itu berbaiat kepada Alllah.” Kalimat “sesungguhnya”
menempati posisi arti “Tidak”, dengan uraian “Sesungguhnya orang-orang berbaiat” kepadamu tidaklah berbaiat kepadamu tidaklah berbaiat kepadamu, kecuali berbaiat kepada Allah.”

Dimaklumi bahwa Nabi Muhammad saw. dibaiat, lalu dia bersyahadat kepada
bersyahadat kepada Allah pada dirinya sendiri, sesungguhnya tidaklah dia itu berbaiat kecuali berbaiat kepada Allah. Artinya, kamu sebenarnya tidak berbaiat kepada Muhammad saw. tetapi hakikat-nya berbaiat kepada
Allah swt. Itulah arti sebenarnya dari Khilafah tersebut.

(disarikan dari tafsir Al-Qur’an karya lbnu ‘Araby)

HAKIKAT BISMILLAH (I)

Penjelmaan duniawi dari pola dasar ilahi, yang disebut didalam Al-Qur’an dengan penulisan pena dan tempat tinta, memiliki suatu pokok signifikasi spiritual. Dapat dikatakan, bahwa Al-Qur’an merupakan suara dari firman
Tuhan yang diembuskan ke hati Nabi dan kemudian kepada para sahabat dan
generasi-generasi selanjutnya.

Sayyidina Ali Karamallahu Wadz’hahu mengatakan : “ Bahwa seluruh Al-Qur’an itu terkandung didalam surat Al-Fatihah”, sedangkan surat Al-Fatihah itu sendiri terkandung di dalam Bismillah (bismallah).

Karena adanya suatu kehadiran ilahi dalam teks Al-Qur’an , yakni Bismillah (Basmallah), maka kalimat Bismillah inipun merupakan
pengejawantahan yang dapat dilihat dari firman ilahi itu, untuk membantu kaum muslim menembus kedalam dan ditembusi oleh kehadiran ilahi yang sesuai dengan kapasitas spiritual setiap orang Islam.

Bismillah membantu manusia untuk menembus selubung eksistensi material, sehingga memperoleh jalan masuk ke barakah yang terletak didalam firman ilahi dan untuk mengenyam hakikat alam spiritual, karena Bismillah itupun adalah suatu pengejawantahan visual dari kristalisasi
realitas-realitas spiritual (Al-Haqa’iq) yang terkandung didalam wahyu Islam pertama :

“Iqraa bismirabbikaal ladzii khalaq” : Dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan (Q.S. : 96 : 1)

Kalimat “Bismillah” merupakan hasil dari pengejawantahan ke-Esaan pada bidang keanekaragaman. Kalimat suci ini merefleksikan kandungan prinsip keEsaan ilahi, kebergantungan seluruh keanekaragaman kepada Yang Esa,
kesementaraan dunia dan kualitas-kualitas positif dari eksistensi kosmos atau makhluk, sebagaimana difirmankan oleh Allah Swt didalam Al-Qur’an:

“Yaa Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia” (Q.S. 3: 191)

Allah Swt menurunkan kalimat suci “Bismillah” dalam wujud fisik (yang tersurat) pada sebuah kitab suci Al-Qur’anul Kariim yang secara langsung dapat dipahami oleh pikiran yang sehat. Karena kalimat suci “Bismillah”
itu sendiri, memiliki realitas-realitas dasar dan perbuatan-perbuatan sebagai tangga bagi pendakian jiwa dari tingkat yang dapat dilihat dan di dengar menuju ke Yang Gaib, yang juga merupakan keheningan diatas setiap bunyi. Wujud fisik (Bismillah) inipun didasarkan pada ilmu pengetahuan tentang dunia batin yang tidak hanya berkaitan dengan penampakan lahir semata, tetapi juga dengan realitas-realitas batin “Bismillah” itu sendiri (yang tersirat)

Bismillah diilhami oleh spiritualitas Islam secara langsung yang diwahyukan oleh Allah Swt kepada Nabi, sedangkan wujudnya tentu saja dibentuk oleh karakteristik-karakteristik tertentu dari tempat penerima wahyu Al-Qur’an, yaitu : “Qalbu” (hati), yang nilai-nilai positifnya diuniversalkan Islam. Bentuk wahyu Islam yang pertama ini (Bismillah)
tidaklah mengurangi kebenaran, bahwa sumber religius dari “Bismillah” ini berasal dari kandungan batin dan dimensi spiritual Islam pula.

Hanya bagi orang yang mampu melihat relitas-realitas tersebut ataupun orang yang telah dilatih untuk memperoleh penglihatan “Al’Bashirah” (penglihatan batin) atas sesuatu yang tersembunyi dibalik rahasia
Bismillah”, dan dikarenakan “Bismillah” ini merupakan pula pesan dari ruang inti perbendaharaan yang gaib (khaza’in al-ghoybi), maka siapapun yang menerima pesan kalimat suci ini didalam hatinya ia seakan menikmati alunan nyanyian alam rahim yang membawa jiwanya sebelum episode
perjalanan duniawinya yang singkat. Agama Islam tidak berdasarkan ketegangan dramatis antara langit dan bumi, atau pengorbanan heroik dan penyelamatan melalui campur tangan Tuhan, akan tetapi Agama Islam
bertindak untuk mengembalikan kesadaran manusia, bahwa alam semesta adalah kalam ilahi dan pelengkap ayat-ayat suci tertulis yang diwahyukan dalam bahasa Arab.

Kesadaran ini diperkuat dengan tata cara “shalat” yang secara naluriah mengembalikan manusia pada keadaan primordialnya dengan menjadikan seluruh alam sebagai tempat ibadah. Begitu pula halnya kalimat
“Bismillah” yang terucap saat bersujud menyentuh bumi (shalat), adalah ;
untuk mengembalikan manusia ke-kesucian primordial (al-fithrah) saat Yang Maha Esa menghadirkan dirinya secara langsung didalam hati manusia dan “mengumandangkan sebuah simfoni abadi dalam keselarasan yang ada
pada alam yang suci”.

Kalimat suci “Bismillah” yang terucap saat berdzikir, berarti sang pendzikir telah kembali kepusat alam, bukan secara eksternal melainkan melalui hubungan batin yang menghubungkan dirinya dengan prinsip-prinsip
dan irama-irama alam primordial yang sakral dan teramat luas sekaligus merupakan suatu perumpamaan dialog suci antara seorang Hamba dengan Khaliqnya, yang menenangkan dan sekaligus mensucikan jiwanya, begitupun
“Bismillah” yang terucap disaat manusia hendak melakukan suatu pekerjaan-pekerjaan yang halal, maka kesadaran dirinya akan terbangkit dari keterlenaan, dalam dirinya melalui kesadaran akan realitas Yang
Maha Esa.

“Sebuah kesadaran yang sesungguhnya merupakan substansi dari manusia
primordial dan sebab terbentuknya eksistensi manusia “.

Hati serta jiwa seluruh muslim disegarkan oleh “keagungan, keselarasan dan kesucian” kalimat “Bismillah” dalam pada bentuk-bentuk huruf Al-Hijaiyyah yang terdiri dari tujuh huruf (Ba Sin Mim Alif Lam Lam Ha),
yang mengelilingi kaum muslim yang hidup didalam masyarakat Islam tradisional dan yang mengungkapkan keindahannya pada setiap lembaran-lembaran suci Al-Qur’an. Oleh karenanya “Bismillah” sebagai induk suci Islam yang merupakan karunia dari “Haqiqah” yang terletak dalam hati wahyu Islam.

Kalimat suci ini akan tetap demikian bagi seluruh muslim, tak peduli apakah diri mereka sadar akan haqiqah ataukah mereka yang sudah puas dengan bentuk-bentuk luarnya saja (kalimat Bismillah yang tersurat).

Bagi mereka yang mengikuti jalan menuju “haqiqah”, kalimat suci ini merupakan pembantu pertama yang sangat diutamakan untuk merenungkan ke-Esaan Ilahi Rabbi, karena huruf “Ba” yang dilambangkan oleh titik pengenal kesucian horizontal “Sin” dengan wujud lengkungan vertikal yang menghadap langit dan “Mim” yang berporos pada suatu tiang kepasrahan.

Tiga huruf-huruf suci ini secara keseluruhan melambangkan eksistensi universal untuk menuntun manusia dalam pembauran kualitas, kekuatan, dan aliran berbagai elemen agar setiap muslim mengingatkan ajaran Tuhan,
yaitu dalam bentuk alam semesta, yang benar-benar muslim atau tunduk kepada kehendak Tuhan dengan mematuhi sifat dan hukum alamnya sendiri-sendiri.

Kesucian “Bismillah” membantu manusia untuk menembus selubung eksistensi material sehingga memperoleh jalan masuk ke “Barakah” yang terletak didalam firman illahi dan untuk mengenyam suatu “rasa”, bahwa setiap jiwa akan mengenyam sesuai dengan kapasitas, keterbatasan, dan keabadiannya.

HAKIKAT BISMILLAH (II)

Huruf “Alif” didalam kalimat “Bismillah” dengan vertikalitasnya melambangkan kekuatan Tuhan dan prinsip transenden yang darinya segala sesuatu itu berasal, sedangkan dua huruf “Lam” dalam bentuk kail (mata
kail), yang melambangkan suatu peringatan agar hamba Allah berhati-hati dalam pancingan Iblis atau setan dan sekaligus merupakan pengejawantahan yang dapat dilihat dari firman ilahi, untuk membantu kaum muslim menembus kedalam dan ditembusi oleh kehadiran ilahi yang sesuai dengan
kapasitas spiritual setiap orang Islam

Hal ini pernah disinggung dalam salah satu Hadits Rasul Saw, yang menyebutkan, bahwa “Barang siapa yang melakukan sesuatu pekerjaan dengan tanpa diawali “Bismillah”, maka tidak akan ada keberkahan didalam
pekerjaannya itu”. Karena didalam makan dan minumnya manusia, Iblis akan turut andil didalamnya, jika tidak diawali dengan ucapan “Bismillah”.

Sedangkan mengenai huruf “Ha” (Ha, marbutoh), yang melambangkan realitas
lingkaran kosmos sebagai wahyu primordial Tuhan yang merupakan hasil dari pengejawantahan keEsaan pada bidang keanekaragaman. Keempat buah
huruf suci ini merefleksikan kandungan prinsip keEsaan ilahi,kebergantungan seluruh keanekaragaman kepada Yang Esa, kesementaraan dunia dan kualitas-kualitas positif dari eksistensi kosmos atau makhluk,
sebagaimana difirmankan oleh Allah Swt didalam Al-Qur’an: Yaa Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia”

Keempat huruf ini jika digabungkan menjadi kalimat “Allah”. Itulah alasan mengapa “Alif” menjadi sumber abjad dan huruf pertama dari nama“Tuhan Yang Maha Kekal” ini, Allah, yang bentuk visualnya benar-benar
menyampaikan seluruh doktrin metafisik Islam mengenai alam realitas.

Karena dalam bentuk tulisan dari nama “Allah” dalam bahasa Arab, kita melihat dengan jelas suatu garis horizontal, yakni gerak penulisannya, kemudian garis tegak lurus dari “Alif” dan “Lam” semacam garis melingkar, yang secara simbolis dapat disamakan dengan suatu lingkaran “Tauhid” yang mengelilingi jiwa orang Islam, “ dan sekaligus merupakan
suatu teofani dan refleksi dari ketakterbatasan kekayaan khazanah Tuhan yang tercipta setiap saat tanpa pernah kehabisan kemungkinan-kemungkinannya”. Hal ini pula yang menegaskan peran kitab suci Al-Qur’an sebagai petunjuk (Al-Huda), jalan menuju Tuhan.

“Al’Qur’an bagaikan sepercik cahaya yang menyinari kegelapan eksistensi
manusia di dunia ini”.

Misteri Zat yang menyatakan identitas, yang sekaligus merupakan sifat Tuhan yang mutlak dan juga transendensi, mencakup seluruh aspek ketuhanan yang mungkin termasuk dunia dengan pembiasan pembiasan
dari-Nya yang mengindividualisasi tak terkira banyaknya. Maka dari itu orang yang mencintai Tuhan akan selalu “mengosongkan hatinya dari segala sesuatu selain-Nya” (ini terapi yang sangat ampuh untuk mencapai puncak kekhusyuan didalam shalat); karena “ Alif Lam Lam Ha” akan menyerbu
hatinya dan tidak menyisakan ruang sedikitpun untuk sesuatu yang lain,karena seseorang hanya perlu mengetahui dan menyelami hakikat“Bismillah” ini untuk mengetahui semua yang dapat diketahui.

Nama “Allah” adalah kunci khazanah misteri Tuhan dan pintu gerbang menuju Yang Gaib dan Yang Nyata. Itulah realitas yang berdasarkan identitas esensial Tuhan dan kesucian nama-Nya. Itulah alasan mengapa
para Ahlul Hukama selalu merenungi dan menyebutkan bahwa ; “Huruf-huruf
didalam “Bismillah” turun dari dunia spiritual ke dunia fisikal dan memiliki substansi spiritual batin ketika mengenakan selubung dunia gaib
yang mampu menembus kedalam makna batinnya, dan dapat merenungkan simbol
prinsip-prinsip realitas maupun pedoman yang terwujud”

Sebenarnya seluruh manifestasi berasal dari ketujuh huruf ini (Ba Sin Mim Alif Lam Lam Ha), karena bagaimana mungkin Yang “Esa” melambangkan sesuatu yang lain dari huruf-huruf yang akan mengakui keEsaan-Nya,
apalagi penggabungan dari ketujuh huruf-huruf ini jika berbentuk huruf Arab yang memanjang dari kanan ke kiri, akan merupakan lambang
penerimaan prinsip material dan pasif, dalam arti kata “ketaqwaan mutlak” serta dimensi keindahan yang menyempurnakan ke-Agungan diri-Nya,dan sekaligus melambangkan pusat teragung yang dari-Nya segala sesuatu
itu berasal dan kemana segala sesuatu itu kembali.

“Manusia harus percaya kepada yang suci dan terlibat didalamnya, kalau tidak, maka Yang Suci akan menyembunyikan dirinya dibelakang selubung yang tidak dapat diraba dan dilalui, yang pada hakikatnya adalah, selubung jiwa rendah manusia “.

Kesucian “Bismillah” mampu menciptakan sesuatu yang bersifat spiritual sekaligus sensual, menyingkap keindahan dunia ini beserta sifat fananya,dan menjelma dalam bentuk alam transendental yang indah melalui teofani Tuhan, karena hakikat Bismillah masih suci dan dicari oleh sebagian masyarakat Islam, dan menjadi nilai universal bagi seluruh dunia pada saat kebodohan mengancam untuk mencekik “spirit Bismillah” itu sendiri.***

AWAL PENCIPTAAN BISMILLAH

Sebutir debu serta kesekejapan hidup diubah melalui tradisi menjadi sebuah bintang di cakrawala, yang diberkahi dengan kemapanan dan merefleksikan keabadian Tuhan. Menurut doktrin tradisional, realitas batin alam semesta mengungkapkan dirinya melalui mata batin atau penglihatan intelektual, “karena mata batin merupakan alat persepsi yang
berdasarkan keselarasan, sekalipun diatas bidang korporeal”.

Dalam makrokosmos, keselarasan alam semesta terwujud pada taraf realitas
yang lebih tinggi dan menjadi suram serta semakin samar dalam tingkat kosmos yang semakin rendah, karena jauh sebelum Tuhan menciptakan manusia pertama, yakni Adam As (Abul Basyar) Tuhan yang Maha Agung lebih
dulu menciptakan suatu alam yang disebut “Alam Jabbarut Malaakut”, dan dihuni oleh para malaikat-malaikat Allah yang tak terbilang banyaknya.

Sebagian dari kelompok para Malaikat-Malaikat Allah tersebut adalah kelompok Malaikat Muqarrabin, Malaikat Kurubiyyin, Malaikat Kiraman Katibin, Malaikat Arsyi, Malaikat Hafadzah dan Malaikat Aran Jabaniyyah, Malaikat Arsyi. Dan masih banyak lagi golongan Malaikat-malaikat lainnya
yang tidak dapat disebutkan disini.

Para malaikat-malaikat ini masing-masingnya mempunyai sayap, yang sayapnya saja secara langsung melambangkan “Hakikat realitas penerbangan dan pendakian melawan seluruh hal yang merendahkan derajat serta
menurunkan kekuatan atas dunia ini, yang akhirnya mengantar pada kebebasan dari kungkungan duniawi yang serba terbatas”. Seperti tersebut didalam Firman-Nya :

“ Segala puji bagi Allah pencipta langit dan bumi yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai urusan) yang mempunyai sayap masing-masing (ada yang) dua, tiga empat.Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya, sesungguhnya Allah Maha Kuasa Atas Segala Sesuatu”. (Q.S. 35 : 1).

Menurut doktrin tradisional, “Alam Jabbarut Malakut” terdiri dari tujuh lembah pegunungan kosmik “Qaf” yang pada puncaknya terdapat singgasana Tuhan (Al-Arsy). Tuhan yang menciptakan singgasana (Al-Arsy) dari
jambrud hijau dan keempat tiangnya terbuat dari batu merah delima, yang dibawa oleh delapan Malaikatul Arsy, yang selalu bertasbih memuji Tuhannya dan mereka beriman kepada-Nya. Ketujuh lembah “Qaf” itu sendiri, adalah Lembah Thalab (pencarian), Lembah Isyq (cinta), Lembah Istighna (kepuasan), Lembah Hayrat (kekaguman), Lembah Faqr
(kemiskinan), Lembah Ma’rifah (gnosis), dan Lembah Fana (lebur).

Dimasing-masing ketujuh lembah pegunungan kosmik “Qaf” ini terdapat (tersimpan) tujuh buah huruf Al-Hijaiyyah, yakni huruf-huruf yang ada pada kalimah suci “Bismillah”. Pegunungan kosmik “Qaf” merupakan pesona
spiritual dari keindahan dan keAgungan Tuhan, yang selalu menjadi pintu gerbang untuk masuk kedalam lautan rahasia Tuhan, yang dimulai dengan kerinduan kepada-Nya, dan bergerak secara perlahan menuju penyingkapan
“hakikat Bismillah” yang suci dan mensucikan, dan akhirnya mencapai peleburan (Fana) dengan melintasi horizon esoterisme “Qaf” yang sangat luas dan tanpa batas. “Qaf, demi Al-Qur’an yang sangat mulia” (Q.S. : 50: 1)

Ekspresi universal kehidupan “Alam Jabbarut Malaakut” dan jalan inisiatik, dimungkinkan oleh tingginya tingkatan spiritual (maqam) yang sekaligus menjadi awal cikal bakal penciptaan langit dan bumi yang pada
waktu itu (di alam jabbarut malakut), langit masih berupa asap, asap yang keluar dari ketujuh lembah “Qaf”, kemudian Allah satukan dan dari asap tersebut dijadikannya tujuh lapis langit. Seperti tersebut dalam firman-Nya:
“ Yang menciptakan tujuh lapis langit “ (Q.S. :67 : 3). Dan

firman-Nya lagi : “Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit yang kala itu masih berupa asap” (Q.S. : 41 : 11).

Setelah tujuh lapis langit terbentuk, kemudian Allah Swt menciptakan tujuh lapis bumi yang diambil dari pegunungan kosmik “Qaf” pula. “ Allah-lah yang mnciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi” (Q.S. : 65 : 12)

Catatan : Pengertian mengenai penciptaan langit dan bumi ini adalah “langit akhirat dan bumi akhirat”, karena setelah penciptaan langit dan bumi akhirat ini, Allah Swt menciptakan tujuh surga dan tujuh neraka, barulah langit dan bumi dunia Allah ciptakan dalam masa yang pada saat itu bumi masih dalam keadaan gelap gulita.

Seperti yang Allah Swt firmankan didalam Al-Qur’an : “Dan sesungguhnya telah Kami ciptakan langit dan bumi, dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa, dan kami sedikitpun tidak ditimpa kelelahan “ (Q.S. :
50 : 38)

Tuhan Yang Maha Esa menciptakan dunia setelah DIA (Allah) menciptakan surga dan neraka berikut wildan dan bidadari. Dunia saat itu masih dalam keadaan gelap gulita, dan setelah Nabi Adam As dan Siti Hawa terusir
dari surga, kemudian turun ke dunia, barulah Allah Swt menciptakan cahaya yang menerangi dunia (matahari-bulan-dan bintang), walau
sebenarnya penciptaan cahaya (cahaya Muhammad) ini lebih dulu dari pada
penciptaan Alam Jabbarut Malaakut, yakni “Nur Muhammad”

Tuhan adalah “cahaya langit dan bumi”. Demikian penegasan Al-Qur’an yang kemudian dimensi kosmogonis dan kosmologisnya diperkuat oleh Rasul Saw. Dengan sabdanya : “Yang pertamakali diciptakan oleh Tuhan adalah cahaya”.

“Cahaya bagaikan kutub-kutub spiritual yang menyala, laksana norma dan teladan-teladan yang hidup dan menjadi perhatian para pencari kebenaran dimana dan kapanpun yang sekaligus merupakan realitas surgawi dibalik
bentuk keduniawian”.

http://sdengine.com/ga.html

Doa Seribu Malaikat


بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Bismillaahir Rohmaanir Rohiim
Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

اَللَّهُمَّ صَلىِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى الِهِ وَصَحْبِهِ

Alloohumma sholli ‘alaasayyidinaa muhammadiw wa ‘alaa aalihii washohbihii
Ya Allah, tetapkanlah shalawat dan salam atas junjungan kami Nabi Muhammad,
Keluarga dan shahabat-shahabat beliau.

بِسْمِ اللهِ النُّوْرِ نُوْرٌعَلَى نُوْرٍ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِىْ خَلَقَ النُّوْرَ وَأَنْزَلَ التَّوْرَاةَ عَلَى جَبَلِ الِطُّوْرِفِى كِتَابٍ مَسْطُوْرٍ

Bismillaahin nuuri nuurun ‘alaa nuur. Alhamdulillaahil ladzii kholaqon nuuro wa angzalat tauroota ‘alaa jabalith thuuri fii kitaabi masthuur.
Dengan Asma’ Allah yang menyinari sinar diatas sinar, Segala puji bagi Allah Pencipta nur dan menurunkan kitab Taurat diatas gunung Thurdi dalam kitab yang tertulis

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذَيْ بِالْغِنَآءِ مَذْكُوْرٌ وَبِالْعِزَّةِ وَالْجَلاَلِ مَشْهُوْرٌ وَعَلَى السَّرَّآءِ وَلضَّرَّآءِ مَشْكُورٌ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ خَلَقَ السَّموَاتِ وَاْلاَرْضِ وَجَعَلَ الظُّلُمَاتِ وَالنُّوْرَثُمَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْابِرَبِّهِمْ يَعْدِلُوْنَ

Alhamdulillaahil ladzii bil ghinaa i madzkuur wabil ‘izzati waljalaali masyhuur. Wa ‘alas sarroo i wadl dlorroo i masykuur walhamdu lillaahilladzii kholaqos samaawaati wal ardlo waja’alazh zhulumaati wannuur tsummalladziina kafaruu birobbihim ya’diluun.
Segala Puji bagi Allah Yang Disebut kaya dengan kemulyaan dan keagungan yang dikenal dan atas senang dan susah yang disyukuri dan segala puji bagi Allah yang menciptakan langit dan bumi dan menjadikan gelap dan terang, kemudian orang-orang kafir kepada Tuhannya dan berpaling.

گهيعۤص حمَ عۤسۤق اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ يَاحَيُّ يَا قَيُّوْمُ اَللهُ الَّطِيْفُ بِعِبَادِهِ يَرْزُقُ مَنْ يَشَآءُ وَهُوَ الْقَوِيُّ الْعَزِيْزُ

Kaaf. Yaa. Aiin. Shood. Haa. Miim. Aiin. Siin. Qoof. Iyyaaka na’budu wa iyyaaka nasta’iin. Yaa hayyu yaa qoyyuum. Alloohu lathiifum bi’ibaadihii yarzuqu Mayyasyaa u wahuwal qowiyyul ‘aziiz.
Kaf Ha Ya ‘Ain Shaad, Ha Mim ‘Ain Sin Qaf, hanya kepada-Mu lah kami menyembah dan memohon pertolongan, hai Dzat Yang Hidup Tegak Kokoh, Allah Yang sangat belas kasihan kepada hamba-Nya memberi rizki kepada siapa saja yang dia kehendaki, Dia sangat kuat dan mulia

يَاكَافِيْ كُلِّ شَىْءٍاِكْفِنِيْ وَاصْرِفْ عَنِّىْ كُلىَّ شَىْءٍ بِيَدِكَ الْخَيْرُ اِ نَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
.
Yaa kaafii kulli syaiin ikfinii washrif ‘annii kulla syaiim biyadikal khoiru innaka ‘alaa syaiing qodiir.
Hai Dzat Yang mencukupi segala sesuatu, cukupilah aku dan palingkanlah dariku segala sesuatu dengan kekuasaanMu yang baik, bahwasanya Engkau berkuasa atas segala-galanya.

اَللَّهُمَّ يَاكَثِيْرَ النَّوَالِ وَيَادَائِمُ الْوَصَالِ وَيَاحَسَنَ الْفِعَالِ وَيَارَازِقَ الْعِبَادِ عَلَى كُلِّ حَالٍ وَيَابَدِيْعًا بِلاَمِثاَلٍ وَيَابَاقٍ بِلاَزَوَالٍ نَجِّنَامِنَ الْكُفْرِوَالضَّلاَلِ بِحَقِّ لاَاِلهَ اِلاَّالله ُمُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ صَلَّى لله ُعَلَيْهِ وَسَلَّمَ
.
Alloohumma yaa katsiron nawwaali wayaa daa imul washooli wayaa hasanal fi’aali wayaa rooziqol ‘ibaadi ‘alaa kulli haaliw wayaa badii’am bilaa mitsaaliw wayaa baaqim bilaa zawaalin najjinaa minal kufri wadldlolaali bihaqqi laa ilaaha illalloohu muhammadur rosuululloohi shollalloohu ‘alaihi wasallam.
Ya Allah, Dzat Yang banyak pemberiannya dan Yang selalu bertemu, Yang bagus perbuatannya, Pemberi rizki hamba-hambaNya pada setiap keadaan, hai Dzat Pencipta pertama kali dengan tidak melalui contoh, hai Dzat yang langgeng, yang tidak akan binasa, selamatkanlah kami dari kufur dan tersesat dengan : La ila ha illallah Muhammadur Rasulullah SAW.

اَللَّهُمَّ اِنَ دَخَلَ الشَّكُّ فِي اِيْمَانِىْ بِكَ وَلَمْ اَعْلَمْ بِهِ اَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَاَسْلَمْتُ وَاَقُوْلُ لاَ اِلهَ اِلاَّ الله ُمُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله ُعَلَيهِ وَسَلَّمَ
.
Alloohumma ingdakholasy syakku fii iimaanii bika walam a’lam bihii au’alimtu tubtu anhu wa aslamtu waaquulu laa ilaaha illalloohu muhammadur rosuululloohi shollalloohu ‘alaihi wasallam.
Ya Allah, seandainya kufur/rasa bimbang dan ragu masuk dalam keimananku kepada Engkau sedang aku tidak mengerti atau mengerti, maka aku bertaubat dan berserah diri dengan mengucap : La ila ha illallah Muhammadur Rasulullah SAW.

اَللَّهُمَّ اِنْ دَخَلَ الْكُفْرُفِيْ اِسْلاَمِيْ بِكَ وَلَمْ اَعْلَمْ بِهِ اَوْعَلِمْتُ ُتبْتُ عَنْهُ وَاَسْلَمْتُ وَاَقُوْلُ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله ُعَلَيهِ وَسَلَّمَ

Alloohumma ingdakholal kufru fii islaamii bika walam a’lam bihii au’alimtu tubtu anhu wa aslamtu wa aquulu laa ilaaha illalloohu muhammadur rosuululloohi shollalloohu ‘alaihi wasallam.
Ya Allah, seandainya kufur masuk kedalam keislamanku kepada Engkau sedang aku tidak mengerti atau mengerti, maka aku bertaubat dan berserah diri dengan mengucap : La ila ha illallah Muhammadur Rasulullah SAW.

اَللَّهُمَّ اِنْ دَخَلَ الشَّكُّ فِى تَوْحِيْدِىَ اِيَّاكَ وَلَمْ اَعْلَمْ بِهِ اَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَاَسْلَمْتُ وَاَقُوْلُ لاَ اِلهَ الاَّ الله مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله ُعَلَيهِ وَسَلَّمَ
.
Alloohumma ingdakholasy syakku fii tauhiidii iyyaaka walam a’lam bihii au’alimtu tubtu anhu wa aslamtu wa aquulu laa ilaaha illalloohu muhammadur rosuululloohi shollalloohu ‘alaihi wasallam
Ya Allah, seandainya rasa bimbang dan ragu masuk ke dalam ketauhidanku terhadap Engkau, sedang aku tidak mengerti atau mengerti, maka aku bertaubat dan berserah diri dengan mengucap : La ila ha illallah Muhammadur Rasulullah SAW.

اَللَّهُمَّ اِنْ دَخَلَ الْغَيْبُ وَالْكِبْرُ وَالرِّيَاءُ واَلسُّمْعَةُ وَالنُّقْصَانُ فِىْ عَمَلِيْ لَكَ وَلَمْ اَعْلَمْ بِهِ اَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَاَسْلَمْتُ وَاَقُوْلُ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله ُعَلَيهِ وَسَلَّمَ

Alloohumma ingdakholal ‘ujbu wal kibru warriyaa u wassum’atu wannuqshoonu fii ‘amalii laka walam a’lam bihii au’alimtu tubtu anhu wa aslamtu wa aquulu laa ilaaha illalloohu muhammadur rosuululloohi shollalloohu ‘alaihi wasallam
Ya Allah, seandainya rasa sombong, takabur,riya’ dan sum’ah / menonjolkan diri dan kekurangan di dalam amal perbuatanku bagi Engkau masuk ke dalam hatiku sedang aku tidak mengerti atau mengerti, maka aku bertaubat dan berserah diri dengan mengucap : La ila ha illallah Muhammadur Rasulullah SAW.

اَللَّهُمَّ اِنْ جَرَى الْكَذِبُ وَالْغِيْبَةُ وَالْنَّمِيْمَةُ وَالْبُهْتَانُ عَلَى لِسَانَيْ وَلَمْ اَعْلَمْ بِهِ اَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَاَسْلَمْتُ وَاقُوْلُ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ مُحَمَّدٌ
رَّسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله ُعَلَيهِ وَسَلَّمَ

Alloohumma ingdakholal kadzibu wal ghiibatu wan namiimatu wal buhtaanu ‘alaa lisaanii walam a’lam bihii au’alimtu tubtu anhu wa aslamtu wa aquulu laa ilaaha illalloohu muhammadur rosuululloohi shollalloohu ‘alaihi wasallam.
Ya Allah, seandainya sifat dusta, pengumpat, mengadu domba dan pembohong berjalan pada mulutku sedang aku tidak mengerti atau mengerti, maka aku bertaubat dan berserah diri dengan mengucap : La ila ha illallah Muhammadur Rasulullah SAW.

اللّهَمُ َّاِنْ دَخَلَ الْخَطْرَةُ وَالْوسْوَسَةُفِيْ صَدْرِيْ وَلَمْ اَعْلَمْ بِهِ اَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَاَسْلَمْتُ وَاَقُوْلُ لاَ اِلهَ اِلاَّ الله ُمُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله ُعَلَيهِ وَسَلَّمَ

Alloohumma ingdakholal khothrotu wal was wasatu fii shodrii walam a’lam bihii au’alimtu tubtu anhu wa aslamtu wa aquulu laa ilaaha illalloohu muhammadur rosuululloohi shollalloohu ‘alaihi wasallam.
Ya Allah, seandainya di dalam hatiku terlintas rasa was-was sedang aku tidak mengerti atau mengerti, maka aku bertaubat dan berserah diri dengan mengucap : La ila ha illallah Muhammadur Rasulullah SAW.

اللَّهُمَّ اِنْ دَخَلَ التَّشْبِيْهُ َوالتَّقْصِيْرُ فِيْ مَعْرِفَتِىْ اِيَّاكَ وَلَمْ اَعْلَمْ بِهِ اَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَاَسْلَمْتُ وَاَقُوْلُ لاَ اِلهَ اِلاَّ الله ُمُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله ُعَلَيهِ وَسَلَّمَ

Alloohumma ingdakholat tasybiihu wattaqshiiru fii ma’riifatii iyyaaka walam a’lam bihii au’alimtu tubtu anhu wa aslamtu wa aquulu laa ilaaha illalloohu muhammadur rosuululloohi shollalloohu ‘alaihi wasallam.
Ya Allah, seandainya rasa penyerupaan dan lalai masuk ke dalam ma’rifatku kepada Engkau sedang aku tidak mengerti atau mengerti, maka aku bertaubat dan berserah diri dengan mengucap : La ila ha illallah Muhammadur Rasulullah SAW.

اَللَّهُمَّ اِنْ دَخَلَ النِّفَاقُ فِيْ قَلْبِيْ مِنَ الذُّنُوْبِ الْكَبَآئِرِ وَالصَّغَآئِرِ كُلِّهَا وَلَمْ اَعْلَمْ بِهِ اَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَاَسْلَمْتُ وَاَقُوْلُ لاَ اِلهَ اِلاَّ الله ُمُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله ُعَلَيهِ وَسَلَّمَ

Alloohumma ingdakholan nifaaqu fii qolbii minadz dzunuubil kabaa iri wash shoghoo iri kullihaa walam a’lam bihii au’alimtu tubtu anhu wa aslamtu wa aquulu laa ilaaha illalloohu muhammadur rosuululloohi shollalloohu ‘alaihi wasallam.
Ya Allah, seandainya rasa nifak, dosa-dosa besar dan kecil masuk ke dalam hatiku dan aku tidak mengetahui ataupun mengetahui, maka aku bertaubat dan berserah diri dengan mengucap : La ila ha illallah Muhammadur Rasulullah SAW.

اَللَّهُمَّ اِنْ دَخَلَ الرِّيآءُ فِيْ اَعْمَالِىْ وَاَقُوَلِيْ وَلَمْ اَعْلَمْ اَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَاَسْلَمْتُ وَاَقُوْلُ لاَ اِلهَ اِلاَّ الله ُمُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله ُعَلَيهِ وَسَلَّمَ
.
Alloohumma ingdakholar riyaa u fii a’maalii wa aqwaalii walam a’lam bihii au’alimtu tubtu anhu wa aslamtu wa aquulu laa ilaaha illalloohu muhammadur rosuululloohi shollalloohu ‘alaihi wasallam.
Ya Allah, seandainya sifat riya’ masuk ke dalam amal perbuatanku dan perkataanku sedang aku tidak mengerti atau mengerti, maka aku bertaubat dan berserah diri dengan mengucap : La ila ha illallah Muhammadur Rasulullah SAW.

اَللَّهُمَّ مَا عَمِلْتُ مِنْ سُوْءٍ وَلَمْ اَعْلَمْ بِهِ اَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَاَسْلَمْتُ وَاَقُوْلُ لاَ اِلهَ اِلاَّ الله ُمُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله ُعَلَيهِ وَسَلَّمَ

Alloohumma maa ‘amiltu ming suui walam ‘alam bihi au’alimtu tubtu anhu wa aslamtu wa aquulu l aa ilaaha illalloohu muhammadurrosuululloohi shollalloohu ‘alaihi wasallam.
Ya Allah, kejahatan-kejahatan yang telah aku perbuat sedang aku tidak tahu atau tahu, maka aku bertaubat dan berserah diri dengan mengucap : La ila ha illallah Muhammadur Rasulullah SAW.

اَللَّهُمَّ مَااََرَدْتَ لِيْ مِنْ خَيْرٍ فَلَمْ اَشْكُرْهُ وَلَمْ اَعْلَمُ بِهِ اَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَاَسْلَمْتُ وَاَقُوْلُ لاَ اِلهَ اِلاَّ الله ُمُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله ُعَلَيهِ وَسَلَّمَ .

Alloohumma maa arodtalii min khoiring falam asykurhu walam a’lam bihii au’alimtu tubtu anhu wa aslamtu wa aquulu laa ilaaha illalloohu muhammadur rosuululloohi shollalloohu ‘alaihi wasallam.
Ya Allah, kebaikan-kebaikan yang Engkau kehendaki bagiku, lalu aku tidak dapat mensyukuri sedang aku tidak tahu atau tahu, maka aku bertaubat dan berserah diri dengan mengucap : La ila ha illallah Muhammadur Rasulullah SAW.

اَللَّهُمَّ مَاقَدَّرْتَ عَلَيَّ مِنْ اَمْرٍفَلَمْ اَرْضَهُ وَلَمْ اَعْلَمُ بِهِ اَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَاَسْلَمْتُ وَاَقُوْلُ لاَ اِلهَ اِلاَّ الله ُمُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله ُعَلَيهِ وَسَلَّمَ
.
Alloohumma maa qoddarta ‘alayya min amring falam ardlohu walam a’lam bihii au’alimtu tubtu anhu wa aslamtu wa aquulu laa ilaaha illalloohu muhammadur rosuululloohi shollalloohu ‘alaihi wasallam.
Ya Allah, hal-hal yang telah Engkau takdirkan kepadaku, lalu aku tidak bergembira atau tidak menerimakannya sedang aku tidak tahu atau tahu, maka bertaubatlah aku dan berserah diri dengan mengucap : La ila ha illallah Muhammadur Rasulullah SAW.

اَللَّهُمَّ مَااَنْعَمْتَ عَلَيَّ مِنْ نِعْمَةٍ فَعَصَيْتُكَ فِيْهِ وَلَمْ ْاَعْلَمُ بِهِ اَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَاَسْلَمْتُ وَاَقُوْلُ لاَ اِلهَ اِلاَّ الله ُمُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله ُعَلَيهِ وَسَلَّمَ
.
Alloohumma maa an’amta ‘alayya minni’mating fa’ashoituka fiihi walam a’lam bihii au’alimtu tubtu anhu wa aslamtu wa aquulu laa ilaaha illalloohu muhammadur rosuululloohi shollalloohu ‘alaihi wasallam.
Ya Allah, kenikmatan-kenikmatan yang telah Engkau berikan kepadaku, lalu aku salah gunakan, durhaka kepadamu sedang aku tidak mengerti atau mengerti, maka aku bertaubat dan berserah diri dengan mengucap : La ila ha illallah Muhammadur Rasulullah SAW.

اَللَّهُمَّ اَوْلَيْتَنِيْ مِنْ نَعْمَآئِكَ فَغَفَلْتُ عَنْ شُكْرِكَ وَلَمْ اَعْلَمُ بِهِ اَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَاَسْلَمْتُ وَاَقُوْلُ لاَ اِلهَ اِلاَّ الله ُمُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله ُعَلَيهِ وَسَلَّمَ

Alloohumma maa aulaitanii min na’maaika faghofaltu ‘ang syukrika walam a’lam bihii au’alimtu tubtu anhu wa aslamtu aaquulu laa ilaaha illalloohu muhammadur rosuululloohi shollalloohu ‘alaihi wasallam.
Ya Allah, kenikmatan-kenikmatan yang telah Engkau kuasakan kepadaku, lalu aku tidak bersyukur kepada Engkau sedang aku tidak mengerti atau mengerti, maka aku bertaubat dan berserah diri dengan mengucap : La ila ha illallah Muhammadur Rasulullah SAW

اَللَّهُمَّ مَآاَوْلَيْتَنِيْ مِنْ الآئكَ فَلَمْ اُءَدِّحَقَّهُ وَلَمْ اَعْلَمْ بِهِ اَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَاَسْلَمْتُ وَاَقُوْلُ لاَ اِلهَ اِلاَّ الله ُمُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله ُعَلَيهِ وَسَلَّمَ

Alloohumma maa aulaitanii min aalaaika falam iaddi haqqohu walam a’lam bihii au’alimtu tubtu anhu wa aslamtu wa aquulu laa ilaaha illalloohu muhammadur rosuululloohi shollalloohu ‘alaihi wasallam.
Ya Allah, hal-hal yang telah Engkau takdirkan kepadaku, lalu aku tidak bergembira atau tidak menerimakannya sedang aku tidak tahu atau tahu, maka bertaubatlah aku dan berserah diri dengan mengucap : La ila ha illallah Muhammadur Rasulullah SAW.

اَللَّهْمَّ مَا مَنَنْتَ عَلَيَّ مِنَ الْحُسْنَى فَلَمْ اَحْمَدْكَ وَلَمْ اَعْلَمْ بِهِ اَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَاَسْلَمْتُ وَاَقُوْلُ لاَ اِلهَ اِلاَّ الله ُمُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله ُعَلَيهِ وَسَلَّمَ
.
Alloohumma maa manangta ‘alayya minal husnaa falam ahmadzka walam a’lam bihii au’alimtu tubtu anhu wa aslamtu wa aquulu laa ilaaha illalloohu muhammadur rosuululloohi shollalloohu ‘alaihi wasallam.
Ya Allah, kebaikan-kebaikan yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan aku tidak memujiMu, sedang aku tidak tahu atau tahu, maka aku bertaubat dan berserah diri dengan mengucap : La ila ha illallah Muhammadur Rasulullah SAW

اَللَّهْمَّ مَااَحْبَبْتَ لِيْ بِهِ عَلَيَّ مِنَ النَّظَرفِيْكَ فَغَمَضْتُ عَنْهُ وَلَمْ اَعْلَمْ بِهِ اَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَاَسْلَمْتُ وَاَقُوْلُ لاَ اِلهَ اِلاَّ الله ُمُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله ُعَلَيهِ وَسَلَّمَ

Alloohumma maa ahbabta lii bihii ‘alayya minan nazhori fiika faghomadltu ‘anhu walam a’lam bihii au’alimtu tubtu anhu wa aslamtu wa aquulu laa ilaaha illalloohu muhammadurrosuululloohi shollalloohu ‘alaihi wasallam.
Ya Allah, berfikir dalam kekuasaanMu yang Engkau ciptakan terhadapku, lalu aku menutup mata, sedang aku mengetahui atau tidak, maka aku bertaubat dan berserah diri dengan mengucap : La ila ha illallah Muhammadur Rasulullah SAW.

اَللَّهُمَّ مَاصَنَعْتُ فِى عُمْرِىْ بِمَالَمْ تَرْضَ وَلَمْ اَعْلَمْ بِهِ اَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَاَسْلَمْتُ وَاَقُوْلُ لاَ اِلهَ اِلاَّ الله ُمُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله ُعَلَيهِ وَسَلَّمَ
.
Alloohumma maa shona’tu fii ‘umrii bimaa lam tardlo walam a’lam bihii au’alimtu tubtu anhu wa aslamtu wa aquulu laa ilaaha illalloohu muhammadur rosuululloohi shollalloohu ‘alaihi wasallam.
Ya Allah, perbuatan-perbuatan yang aku lakukan sepanjang umurku, lalu Engkau tidak ridha, sedang aku mengerti atau tidak, maka aku bertaubat dan berserah diri dengan mengucap : La ila ha illallah Muhammadur Rasulullah SAW.

اَللَّهُمَّ مَا قَصَرْتُ مِنْ عَمَلِيْ فِيْ رَجَآئِكَ وَلَم اَعْلَمْ بِهِ اَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَاَسْلَمْتُ وَاَقُوْلُ لاَ اِلهَ اِلاَّ الله ُمُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله ُعَلَيهِ وَسَلَّمَ
.
Alloohumma maa qoshortu min ‘amalii fii rojaaika walam a’lam bihii au’alimtu tubtu anhu wa aslamtu wa aquulu laa laaha illalloohu muhammadur rosuululloohi shollalloohu ‘alaihi wasallam.
Ya Allah, amal perbuatanku yang Engkau perpendek di dalam mengharap-harap rahmatMu, sedang aku tidak mengerti atau mengerti, maka aku bertaubat dan berserah diri dengan mengucap : Laa ilaa ha illallah Muhammadur Rasuulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam.

اَللَّهُمَّ اِنِ اعْتَمَدْتُ عَلَى اَحَدٍ سِوَاكَ فِى الشَّدَآئِدِ وَلَمْ اَعْلَمْ بِهِ اَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَاَسْلَمْتُ وَاَقُوْلُ لاَ اِلهَ اِلاَّ الله ُمُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله ُعَلَيهِ وَسَلَّمَ
.
Alloohumma ini’tamadtu ‘alaa hading siwaaka fisy syadaaidi walam a’lam bihii au’alimtu tubtu anhu wa aslamtu wa aquulu laa ilaaha illalloohu muhammadur rosuululloohi shollalloohu ‘alaihi wasallam.
Ya Allah, jika aku bergantung kepada selain Engkau di dalam menghadapi kepayahan-kepayahan, sedang aku tidak mengerti atau mengerti, maka aku bertaubat dan berserah diri dengan mengucap : Laa ilaa ha illallah Muhammadur Rasuulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam.

اَللَّهُمَّ اِنِ السْتَعَنْتُ غَيْوَكَ فِى النَّوَآئِبِ وَلَمْ اَعْلَمْ بِهِ اَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَاَسْلَمْتُ وَاَقُوْلُ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله ُعَلَيهِ وَسَلَّمَ
.
Alloohumma ini sta’angtu ghoiroka finnawaaibi walam a’lam bihii au’alimtu tubtu anhu wa aslamtu wa aquulu laa ilaaha illalloohu muhammadur rosuululloohi shollalloohu ‘alaihi wasallam.
Ya Allah, jika aku memohon pertolongan kepada selain Engkau, dalam kecelakaan dan bahaya, sedang aku tidak mengerti atau mengerti, maka aku bertaubat dan berserah diri dengan mengucap : La ila ha illallah Muhammadur Rasulullah SAW.

اَللَّهُمَّ مَااَصْلَحَ فِيْ شَأْنِيْ بِفَضْلِكَ وَرَأَيْتُهُ مِنْ غَيْرِكَ وَلَمْ اَعْلَمْ بِهِ اَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَاَسْلَمْتُ وَاَقُوْلُ لاَ اِلهَ اِلاَّ الله ُمُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله ُعَلَيهِ وَسَلَّمَ

Alloohumma maa ashlaha fiisyanii bifadllika waroaituhu min ghoirika walam a’lam bihii au’alimtu tubtu anhu wa aslamtu wa aquulu laa ilaaha illalloohu muhammadur rosuululloohi shollalloohu ‘alaihi wasallam.
Ya Allah, urusan-urusanku yang telah Engkau baguskan dengan anugerah Engkau dan pandanganku salah, sedang aku tidak mengerti atau mengerti, maka aku bertaubat dan berserah diri dengan mengucap : La ila ha illallah Muhammadur Rasulullah SAW

َاللَّهُمَّ اِنِ زَلَّتْ قَدَمِيْ عَنِ الصِّرَاطِ بِالسُّؤاَلِ مِنْ غَيْرِكَ يُثَبِّتْنِيْ وَلَمْ اَعْلَمْ بِهِ اَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَاَسْلَمْتُ وَاَقُوْلُ لاَ اِلهَ اِلاَّ الله ُمُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله ُعَلَيهِ وَسَلَّمَ

Alloohumma ingzallat qodomii ‘anish shiroothi bissuali min ghoirika yutsabbitnii walam a’lam bihii au’alimtu tubtu anhu wa aslamtu wa aquulu laa ilaaha illalloohu muhammadur rosuululloohi shollalloohu ‘alaihi wasallam.
Ya Allah, jika aku tegelincir menyimpang dari jalan lurus (shirat), karena memohon kepada selain Engkau, sedang aku tidak mengerti atau mengerti, maka aku bertaubat dan berserah diri dengan mengucap : La ila ha illallah Muhammadur Rasulullah SAW.

اَللَّهُمَّ يَاحَيُّ يَاقَيُّوْمُ يَامَنَّانُ ياَدَيَّانُ يَاسُلْطَانُ يَالآاِلهَ اِلاَّ اَنْتَ سُبْحَانَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِيْنَ فَاسْتَجَبْنَالَهُ وَنَجَّيْنهُ مِنَ الْغَمِّ وَكَذَلِكَ نُنْجِى الْمُؤْ مِنِيْنَ وَزَكَرِيَّآ اِذْنَادَى َربَّهُ رَبِّ لاَتَذَرْنِيْ فَرْداً وَاَنْتَ خَيْرُ
الْوَارِثِيْنَ

Alloohumma yaa hayyu yaa qoyyuumu yaa hannaanu yaa mannaanu yaa dayyaanu yaa shulthoonu yaa laa ilaaha illaa angta subhaanaka innii kungtu minazh zhoolimiin. Fastajabnaa lahuu wanaj jainaahu minal ghommi wakadzaalika nungjil muminiin wazakariyya idznaa daarobbahuu robbi laa tadzarnii fardaw wa angta khoirul waaritsiin.
Ya Allah, Yang Hidup tegak kokoh, Yang memiliki rahmat dan banyak anugerahNya, banyak memberi dan Pemilik kerajaan, Tidak ada Tuhan yang lain kecuali Engkau, maha suci Engkau, bahwasanya aku menganiaya diri sendiri, (firman Allah) : “Lalu Kami kabulkan dan Kami selamatkan dia dari kesusahan, demikianlah Kami menyelamatkan orang-orang beriman” Zakariya ketika menyeru tuhannya, ya Tuhanku: “Janganlah Engkau tinggalkan aku sendiri, Engkaulah waris yang paling baik”.

اَللَّهُمَّ بِحَقِّ لاَاِ ٰلهَ اِلاَّ اللهُ وَبِعِزَّتِهٍِ

Alloohumma bihaqqi laa ilaaha illalloohu wabi’izzatihii
Ya Allah, dengan hak La ila ha illallah dan kemuliaannya

وَبِحَقِّ الْكُرْسِيِّ وَسَعَتِهٍِ

Wabihaqqil kursiyyi wasa’atihii
Dan dengan hak kursi dan keluasannya

وَبِحَقِّ الْعَرْشِ وَعَظَمَتِهٍَِ

Wabihaqqil ‘arsyi wa’azhomatihii
Dan dengan hak ‘Arsy dan keagungannya

وَبِحَقِّ الْقَلَمِ وَجَرَيَانِهٍِ

Wabihaqqil qolami wajaroyaanihii
Dan dengan hak kalam dan berjalannya

وَبِحَقِّ اللَّوْحِ وَحَفَظَتِهٍِ

Wabihaqqil lauhi wahafazhotihii
Dan dengan hak Lauh Mahfudh dan penjaga-penjaganya

وَبِحَقِّ الْمِيْزَانِ وَخِفَّتِهٍِ

Wabihaqqil miizaani wakhiffatihii
Dan dengan hak Timbangan (Mizan) dan dua matanya

وَبِحَقِّ الْصِّرَاطِ وَرِقَّتِهٍِ

Wabihaqqish shiroothi wariqqotihii
Dan dengan hak Shirat dan kelembutannya

وَبِحَقِّ جِبْرَآئِيْلَ وَاَمَانَتِهٍِ

Wabihaqqi jibrooiila Waamaanatihii
Dan dengan hak Jibril dan kejujurannya

وَبِحَقِّ مِيْكَآئِيْلَ وَشَفَقَتِهٍِ

Wabihaqqi miikaaiila wasyafaqotihii
Dan dengan hak Mikail dan belas kasihnya

وَبِحَقِّ اِسْرَافِيْلَ وَنَفْخَتِهٍِ

Wabihaqqi isroofiila wanafkhotihii
Dan dengan hak Israfil dan terompetnya,

وَبِحَقِّ عِزْرَائِيْلَ وَقَبْضَتِهٍِ

Wabihaqqi izrooiila waqobdhotihii
Dan dengan hak Izrail dan terpilihnya

وَبِحَقِّ رِضْوَانَ وَجَنَّتِهٍِ

Wabihaqqi ridhwaana wajannatihii
Dan dengan hak Ridlwan dan surganya

وَبِحَقِّ مَالِكٍِ وَجَهَنَّمِهٍِ

Wabihaqqi maalikiw wajahannamihii
Dan dengan hak Malik dan nerakanya

وَبِحَقِّ اٰدَمَ وَصَفْوَتِهٍِ

Wabihaqqi aadama washofwatihii
Dan dengan hak Adam dan terpilihnya

وَبِحَقِّ شِيْثٍ وَنُبُوَّتِهٍِ

Wabihaqqa syiisyiw wanubuwatihii
Dan dengan Syits dan kenabiannya

وَبِحَقِّ نُوْحٍ وَسَفِيْنَتِهٍِ

Wabihaqqi nuuhiw wasifiinatihii
Dan dengan Nuh dan perahunya

وَبِحَقِّ اِبْرَاهِيْمَ وَخُلَّتِهٍِ

Wabihaqqi ibroohiima wakhullatihii
Dan dengan hak Ibrahim dan terpilihnya sebagai khalilullah

وَبِحَقِّ اِسْحٰقَ وَدِيَانَتِهٍِ

Wabihaqqi Ishaaqo wadiyaanatihii
Dan dengan hak Ishak dan keagamaannya

وَبِحَقِّ اِسْمَاعِيْلَ وَذَبِيْحَتِهٍِ

Wabihaqqi Ismaa’iila wadzubiihatihii
Dan dengan hak Isma’il dan disembelihnya
,
وَبِحَقِّ يَعْقُوْبَ وَحَسْرَتِهٍِ

Wabihaqqi ya’quuba wahasarotihii
Dan dengan hak Ya’kub dan kedukaannya

وَبِحَقِّ يُوْسُفَ وَغُرْبَتِهٍِ

Wabihaqqi yuusufa waghurbatihii
Dan dengan hak Yusuf dan terasingnya

وَبِحَقِّ مُوْسىٰ وَاٰيَاتِهٍِ

Wabihaqqi muusaa wa aayaatihii
Dan dengan hak Musa dan ayat-ayatnya

وَبِحَقِّ هَارُوْنَ وَحُرْمَتِهٍِ

Wabihaqqi haaruuna wahurmatihii
Dan dengan hak Harun dan kehormatannya

وَبِحَقِّ هُوْدٍ وَهَيْبَتِهٍِ

Wabihaqqi huudiw wahaibatihii
Dan dengan hak Hud dan kewibawaannya
,
وَبِحَقِّ صَالِحٍ وَنَاقَتِهٍِ

Wabihaqqi shoolihiw wanaa qotihii
Dan dengan hak Shaleh dan untanya

وَبِحَقِّ لُوْطٍ وَجِيْرَتِهٍِ

Wabihaqqi luuthiw wajiirotih
Dan dengan hak Luth dan pemikirannya

وَبِحَقِّ يُوْنُسَ وَدَعْوَتِهٍِْ

Waibhaqqi yuunuusa sada’atihi
Dan dengan hak Yunus dan ajakannya

وَبِحَقِّ دَانِيَالَ وَكَرَامَتِهٍِ

Wabihaqqi daaniyaala wakaroomatihii
Dan dengan hak Danial dan kerahmatnya

وَبِحَقِّ زَكَرِيَّاوَطَهَارَتِهٍِ

Wabihaqqi zakariyya wathohaarotihii
Dan dengan hak Zakariya dan kesuciannya

وَبِحَقِّ عِيْسىٰ وَرُوْحَانِيَّتِهٍِ

Wabihaqqi ‘iisaa wa ruu haaniyyatiihii
Dan dengan hak Isa dan kejiwaannya
مَ
وَبِحَقِّ سَيِّدِنَامُحَمَّدٍنِ الْمُصْطَفىٰ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّوَشَفَاعَتِهٍِ

Wabihaqqi sayyidinaa muhammadil musthofaa shollalloohu ‘alaihi wasallama watsafaa’atihii.
Dan dengan hak pemimpin kami Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wassalam yang terpilih menjadi kekasihNya dan syafa’atnya

اَللَّهُمَّ يَاحَيُّ يَاقَيُّوْمُ يَالاَاِ ٰلهَ اِلاَّ اَنْتَ سُبْحَانَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِيْنَ فَاسْتَجَبْنَالَه‘وَنَجَّيْنٰهُ مِنَ الْغَمِّ وَكَذٰلِكَ نُنْجِى الْمُؤْمِنِيْنَ َلآاِ ٰٰلهَ اِلاَّهُوَعَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَرَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ

Alloohumma yaa hayyu yaa qoyyuumu yaa laa ilaaha illaa angta subhaanaka innii kungtu minazhoolimiin. Fastajabnaa lahuu wanaj jainaahu minal ghommi wakadzaalika nungjil muminiin. Laa ilaaha illaa huwa ‘aalaihi tawakkaltu wahuwa robbul ‘arsyil ‘azhiim.
Ya Allah, Yang Hidup, tidak ada Tuhan yang lain kecuali Engkau, Maha Suci Engkau, bahwasanya aku termasuk orang-orang yang menganiaya diri, (Firman Allah); Lalu kami mengabulkannya dan menyelamatkannya dari kesusahan, demikianlah Kami menyelamatkan orang-orang yang beriman. Tidak ada Tuhan yang lain kecuali Allah, kepadaNya aku bertawakkal, Dia pengurus ‘Arsy yang Agung.

حَسْبِيَ اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ نِعْمَ الْمَوْلىٰ وَنِعْمَ النَّصِيْرُ

Hasbiyalloohu wani’mal wakiil, Ni’mal maulaa wani’man nashiir
Allah-lah yang mencukupi aku, sebaik-baik Pelindung, Pengurus dan Penolong

وَلاَحَوْلَ وَلاَقُوَّةَاِلاَّبِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ

Walaa haulaa walaa quwwata illa billaahil ‘aliyyil ‘azhiim
Tidak ada daya kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi dan Agung.

رَبَّنَااٰتِنَافِى الدُّنْيَاحَسَنَةً وَفِى اْلاٰخِرَةِحَسَنَةً وَقِنَاعَذَابَ النَّارِ

Robbanaa aatinaa fiddun nyaa hasanah, wa fil aakhiroti hasanataw waqinaa ‘adzaa bannaar
Ya Tuhan kami, berilah kebaikan kepada kami di dunia dan akherat, serta peliharalah kami dari siksa api neraka.

وَصَلَّى اللهُ عَلىٰ خَيْرِخَلْقِهٍِ وَنُوْرِعَرِْشِهٍِ سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا وَشَفِيْعِنَامُحَمَّدٍوَعَلۤىٰ آلِهٍِ وَاَصْحَابِهٍِۤ اَجْمَعِيْنَ بِرَحْمَتِكَ يَآاَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Washollalloohu ‘alaa khoiri kholqihii wanuuri ‘arsyihii sayyidinaa wanabiyyina wasyafii’inaa muhammadiw wa’alaa aalihii washaabihii ajma’iin, birohmatika yaa arhamarroohimiin
Shalawat Allah tetapkanlah kepada sebaik-baik makhlukNya, cahaya ‘ArsyNya yaitu junjungan kami , Nabi dan pemberi syafaat bagi kami Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wassalam, keluarga dan para sahabat beliau semua dengan rahmatMu hai Dzat Yang paling belas kasihan.

اٰمِيْنَ اٰمِيْنَ يَارَبَّ الْعَالَمِيْنَ

Aamiin ..aamiin..yaa robbal’aalamiin
Amin Amin (Semoga Allah mengabulkan permohonan kami ini, hai Dzat yang mengurus alam semesta).

http://sdengine.com/ga.html